Suhu udara cukup bersahabat, meskipun turun hujan dan suasana dingin masih menyelimuti. Alhamdulillah, keadaan Pimpinan Pesantren Darunnajah sehat wal’afiat. Semoga sampai nanti balik ke Indonesia dan Pesantren masing-masing selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin
Setelah selesai kunjungan di daerah Yorkshire dan sekitarnya (Keighley, Ilkley, Bingley, Bradford, York, Scarborough, Liverpool). Jumat, 20 September Pimpinan Pesantren Darunnajah pindah menuju kota Leicester untuk bergabung dengan rombongan Kiai dari Pondok Pesantren lainnya.
Sabtu, 21 September rombongan mengunjungi dua kota terkenal di Inggris, yaitu Oxford dan Cambridge. Sebelum berangkat, diadakan debrief oleh Mr. Khalid mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di Inggris (Do’s and Don’ts).
Ahad, 22 September tidak ada acara resmi/free time dikarenakan untuk adjustment/penyesuaian waktu agar tidak jetlag. Waktu tersebut digunakan untuk mencuci pakaian di laundry koin sekitar hotel. Ahad malam, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah dan istrinya diundang dinner oleh Mr. Khalid Mahmood di kediaman beliau, yang mana beliau adalah koordinator program di School Development Support Agency (SDSA). Malam itu juga hadir Mr. Farouq Mullah, yang juga sebagai pengurus School Development Support Agency (SDSA).
Selain makan malam, mereka juga berdiskusi mengenai follow up kegiatan. Insya Allah akan ada program homestay dan sit in school di Leicester bagi santri-santri Darunnajah (khususnya), dan santri-santri pesantren lainnya (pada umumnya).
Program tersebut Insya Allah akan berlangsung pada minggu ketiga bulan February 2020, setelah selesai Mid Semester 2. Nama program dan jenis serta skema pembiayaan sedang dirancang oleh Tim Darunnajah International Relation Office (DIRO). Insya Allah akhir September 2019, sudah bisa di launching ke santri-santri.
Senin, 23 September mulai acara resmi. Pagi hari pukul 07.45 menuju kantor SDSA dengan berjalan kaki dari hotel untuk berdiskusi. Diskusi pertama mengenai sistem pendidikan di Inggris yang di sampaikan oleh Ms. Niki, salah satu staff SDSA.
Setelah diskusi, dilanjutkan kunjungan ke Martyrs School di Leicester. Disana para Pimpinan ditemui langsung oleh Kepala Sekolahnya, dan berdiskusi mengenai lesson plan. Selain itu, mereka diajak school tour dengan didampingi oleh beberapa muridnya.
Setelah itu, kembali ke kantor SDSA untuk mengadakan diskusi lanjutan yaitu mengenai Strategic Planning. Semua penyampaian diskusi maupun kunjungan, dilakukan dengan menggunakan Bahasa Inggris. Alhamdulillah komunikasi berjalan dengan baik, meskipun beberapa Kiai harus diterjemahkan oleh Tim DIRO (Ustad. Yuda, Ustadzah. Rizma Ilfi dan Ustad. Hadiyanto Arief).
Sore harinya, program Leicester Historical Tour dengan mengunjungi beberapa situs bersejarah di sekitar kota Leicester. Untuk program hari Selasa, 24 September akan dilanjut diskusi dan kunjungan ke beberapa lembaga pendidikan. (Sumber : Usth. Hj. Rizma Ilfi Yahya, M.I.Kom)
(DN.COM/almas_khalishah)