Search
Close this search box.
blank

125 Santriwan Darunnajah Cipining ikuti Seleksi Santri Reguler Tahfidz Al Qur’an

125 Santriwan Darunnajah Cipining ikuti Seleksi Santri Reguler Tahfidz Al Qur’an

blank

blankSabtu, 26 Agustus 2017 Lembaga Tahfidz Pesantren Darunnajah Cipining mengadakan tes seleksi untuk santri asrama yang ingin menjadi santri regular tahfidz. Seleksi tersebut di lakukan setiap tahun untuk memberi kesempatan kepada santri yang ingin menghafal Al Qur’an (selain santri beasiswa tahfid) secara terprogram. Tahun ini sebanyak 125 santriwan Darunnajah Cipining mengikuti seleksi tersebut.

Santri regular tahfidz adalah santri dengan biaya biasa namun memiliki agenda tahfidz atau menyetorkan hafalan kepada musamiknya, tanpa memiliki target tertentu yang harus di capai. Bertempat di Masjid Jami’ kampus 1, selama 3 hari (sabtu-Senin) setelah shalat ashar semua peserta seleksi harus menyetorkan hafalan yang sudah ditentukan oleh panitia, yaitu hafalan surat Thaha ayat 1-36 dengan 3 point penilaian: 1. Tajwidnya, 2. Makhorijul Hurufnya, dan 3. Kelancaran Hafalannya.

Dengan dibentuk kelompok, setiap tim penguji mendapat tugas menerima setoran atau mengetes calon santri regular tahfidz satu persatu. Adapun yang menjadi tim penilai adalah seluruh jajaran dewan guru Tahfidzul Qur’an. Begitu mulianya drajat orang yang menghafal Al Qur’an Kepala Lembaga Tahfidz Al Qur’an Darunnajah Cipining ustadz Asmari Al Hafidz berharap seluruh santri yang melakukan tes bisa diterima menjadi bagian santri tahfidz,”Begitu banyak yang berminat untuk mengikuti tes tahfidz tahun ini, semoga semuanya bisa diterima atau setidaknya 50 % lulus tes”, ungkap beliau di rapat dewan guru.

Dihari pertama seleksi para peserta terlihat semangat menghafal Al Qur’annya masing masing, duduk manis di Masjid jami’ dengan membaca Al Qur’an terlihat indah dan terasa nyaman mendengar saut-sautan kalam Allah di lantunkan oleh calon santri tahfidz. Untuk memperoleh hasil yang baik sebelum maju ke musamiknya setiap santri terlebih dahulu di tes teman sendiri.

Apa sih yang membuat mereka semangat mengikuti seleksi untuk menjadi santri Tahfidz Al Qur’an? Penulis mencoba bertanya kepada salah satu calon santri tahfidz yang bernama Ahmad Nadir El Rahman, “saya ingin membahagiakan orang tua, saya ingain memakaikan mahkota kepada orang tua kelak di akhirat” jawab santri kelas 1 TMI asal Bekasi tersebut.

(red/A.A)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah