The 7th Darunnajah Language Competition (DLC) resmi dibuka di Lapangan Hijau Darunnajah Jakarta, Sabtu (8/2).
Kompetisi rutinan yang menjadi ajang pembuktian kompetensi berbahasa asing ini diikuti lebih dari 600 santri dari berbagai cabang Darunnajah se-Indonesia.
Pimpinan Pesantren Darunnajah, KH. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs dalam sambutannya menekankan peran vital bahasa sebagai jembatan peradaban.
“Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan kunci untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan memahami keragaman budaya dunia,” ujarnya.
Program DLC tahun ini mengusung berbagai kategori lomba yang mengasah kemampuan santri dalam public speaking, debat, dan storytelling.
Semarak pembukaan DLC diwarnai penampilan memukau para santri, mulai dari drama berbahasa Arab hingga Darunanjah Marching Band.
“Target kami bukan sekadar mencetak juara kompetisi, tapi melahirkan generasi santri yang muttafaqih fiddin dan menguasai bahasa global,” tegas Ketua Pembimbing Kontengen Darunnajah Jakarta, Ustadzah Firda Briani.
Kompetisi yang akan berlangsung selama tiga hari ini menjadi komitmen Pesantren Darunnajah dalam mengembangkan bahasa santri.
Melalui ajang ini, diharapkan para santri tidak hanya mengasah kemampuan berbahasa, tetapi juga dapat membangun motivasi untuk kesadaran berbahasa.
