Pesantren Darunnajah 2 Cipining menggelar Taujihat (pembekalan) penguji ujian lisan semester gasal tahun ajaran 2024-2025 di Aula Kampus 1, Ahad (10/11). Kegiatan yang melibatkan 243 guru dan 308 santri kelas 6 ini bertujuan menyamakan persepsi standar penilaian.
Wakil Pengasuh Pesantren Darunnajah 2 Cipining, Ustadz Nasikun Sugik, SE, MM dalam sambutannya menekankan bahwa ujian merupakan metode penilaian universal yang telah diterima di seluruh dunia. Sistem evaluasi ini menjadi tolok ukur kualitas pendidikan yang terstandar.
Pelaksanaan ujian lisan yang dinaungi Departemen TMI (Pendidikan) akan berlangsung selama enam hari dengan tiga kategori utama: Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Ibadah Amaliyah. Masing-masing kategori akan diuji selama dua hari berturut-turut.
Ustadz Mustafa Kamal, M.Pd menyampaikan materi taujihat dalam bahasa Arab, menandakan konsistensi pesantren dalam mempertahankan tradisi pembelajaran bilingual. Pembekalan ini menjadi bekal penting bagi para penguji dalam menjalankan amanah evaluasi.
“Rangkaian kegiatan di pesantren tidak pernah berhenti. Baru saja selesai pembagian rapor, kini kita memasuki fase ujian lisan semester satu. Ini adalah nikmat yang patut kita syukuri,” ungkap Ustadz Nasikun dalam sambutannya.
Standarisasi penilaian melalui taujihat ini mencerminkan komitmen Pesantren Darunnajah 2 Cipining dalam menjaga kualitas pendidikan. Sistem evaluasi yang terukur menjadi kunci penting dalam membentuk generasi santri yang unggul dan berintegritas.
Kehadiran santri kelas 6 sebagai calon penguji dalam taujihat ini juga menjadi pembelajaran kepemimpinan. Mereka tidak hanya disiapkan sebagai peserta ujian, tetapi juga dilatih menjadi evaluator yang kompeten di masa depan.
Melalui standarisasi penguji ini, Pesantren Darunnajah 2 Cipining terus berkomitmen menghasilkan lulusan berkualitas. Sistem evaluasi yang terukur dan terarah menjadi fondasi penting dalam membangun tradisi akademik yang berkelanjutan. (DR)