Santri kelas 6 Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI) Pondok Pesantren Darunnajah mulai memasuki masa-masa ujian akhir mereka sebagai santri. Ujian tahap pertama yang harus dilalui untuk menjadi alumni adalah Tarbiyah Amaliyah atau praktek mengajar.
Kegiatan Tarbiyah Amaliyah perdana berlangsung mulai Kamis, 9 Januari 2020. 4 santri terpilih untuk melaksanakan praktek mengajar perdana pada tahun ini. Mereka adalah Alif Alfarizi (6A), Abdurrahman Assudaisy (6E), Azkia Nabiela Fauzan (6F), dan Muhimma Aini Rahayu (6J). Mereka melaksanakan Amaliyah dihadapan Pimpinan Pesantren Darunnajah, guru-guru TMI dan seluruh santri kelas 6.
Setelah Tarbiyah Amaliyah, santri melaksanakan naqd bagi pengajar. Disinilah kesalahan-kesalahan selama praktek mengajar dikoreksi oleh guru pembimbing dan santri kelas 6 agar menjadi pelajaran bagi pengajar tersebut dan teman-temannya untuk tidak mengulanginya lagi
Selanjutnya, santri kelas 6 dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melaksanakan Tarbiyah Amaliyah di kelas-kelas, dimulai pada Sabtu, 11-18 Januari 2020. Pada ujian ini para santri kelas 6 akan mendapatkan jadwal mengajar di kelas yang ditentukan, dan didampingi oleh pembimbing dan teman-teman kelas 6 lainnya. Mereka juga melaksanakan naqd bagi setiap kelas 6 yang telah melaksanakan praktek mengajar.
Tarbiyah Amaliyah merupakan ujian yang unik dan hanya dapat dijumpai di pesantren-pesantren. Ujian ini juga termasuk syarat kelulusan santri kelas 6, disamping ujian lisan dan ujian tulis. Adanya Tarbiyah Amaliyah dapat memberikan pengalaman lebih bagi santri, karena sebaik-baik belajar adalah dengan mengajar.
Diharapkan dengan praktek mengajar ini santri lebih menguasai ilmu yang pernah dipelajarinya dari kelas 1-6. Karena mereka harus membuka kembali pelajaran kelas sebelumnya sebelum mengajar pelajaran yang ditentukan. Dan mereka tidak hanya mengetahui teori mengajar, tapi mampu mempraktekkannya.