Search
Close this search box.

Pesantren Lembaga Pendidikan dan Kaderisasi

blank

Kaderisasi di Pondok Pesantren

Sambutan
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Organisasi Santri Nurul Ilmi (OSNI)
Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14

1. Kisah Nabi Zakaria yang memohon dikaruniai seorang anak yg akan meneruskan perjuangannya. Maka Allah anugerahkan Yahya yg artinya “Hidup”.

2. Seorang kader haruslah menjiwai “Yahya” yg artinya hidup, dinamis, bergerak dan dengan idealisme dan semangat juang tinggi.

3. Seorang pemimpin yg punya komitmen pd idealisme perjuangan pasti mengkader, tidak ada kaderisasi samadengan mati.

4. Rosulullah mampu mengkader bangsawan (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) dan orang biasa Bilal bin Rabbah.

5. Tidak ada sarana yg lbh baik dalam mengkader kecuali mendayagunakan dan memanfaatkan lewat kepercayaan, pendelegasian, pengawalan, pengawasan dan evaluasi.

6. Tidak ada anak emas dalam mengkader, waktu akan menyeleksi siapa berkualitas emas dan siapa berkualitas loyang, menjadi kader adalah keterpanggilan.

7. Kader itu membangun “Kamukten” bukan “Nunut Kamukten”

8. Kader pondok harus menjadi Insan Kamil, yaitu memiliki 5 aspek: Spiritual, Intelektual, Sosial, Emosional dan Fisik.

9. Proses kaderisasi adalah: transfer ilmu pengetahuan dan penanaman nilai moral (islam) dari satu generasi ke kpd generasi yang lain. “transfer of Knowledge and inculcation of moral values from one generation to another generation”

10. Proses kaderisasi membutuhkan lingkungan pendidikan (Al Biah al tarbawiyah/environment) yg kondusif.

11. Kader haruslah punya karakter, karakter disini mencakup: Pola fikir, sikap dan tingkah laku. Al quwwah al batiniyah dan Al quwwah ad dzohiriah

12. Pondok ini adalah lembaga pendidikan kader. Semua santri dipandang dan diperlakukan sebagai kader – kader terbaik untuk menjadi pemimpin umat.

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah