Permainan Balok Untuk Belajar Konsep Matematika Di Taman Kanak-Kanak
Mengapa Permainan Balok?

Permainan balok adalah salah satu permainan yang paling cocok dimainkan untuk anak-anak. Karena dengan bermain balok dapat melatih kerja sama mata dan tangan serta koordinasi fisik.
Selain itu, anak akan belajar konsep matematika, melalui keseimbangan yang diperlukan dalam membuat bangunan yang disusun.
Melalui bermain, anak akan mengenal balok yang sama,atau yang dua kali lebih panjang dari balok lain dan berbagai ukuran serta bentuk yang ada.
Tahapan Bermain Balok Pada Anak

Tahapan pertama, anak berjalan sambil membawa balok ditangannya.
Tahapan kedua, balok akan diletakkan dalam susunan ke atas seperti menara, atau diletakkan secara berdampingan atau berjejer.
Tahapan selanjutnya, anak akan mulai membuat jembatan, yaitu dengan meletakkan dua balok secara sedikit terpisah, kemudian meletakkan balok satu lagi di antara kedua balok tersebut.
Setelah itu anak-anak mulai mampu menyusun balok dengan berbagai variasi, membuat pola, belajar membuat bangunan yang seimbang.
Kemudian pada tahap akhir, anak-anak menggunakan balok-balok dan membuat bangunan sesuai dengan lingkungan yang ada diseketarnya.
Misalnya, membuat bangunan rumah, sekolah, jalanan, kandang, rumah sakit dan bangunan lain yang pernah dilihat anak.
Pada tahap permulaan membangun balok bangunan, seorang anak hanya menggunakan balok dalam jumlah yang tebatas dan menggunakan ruangan yang terbatas pula.
Tetapi, setelah kemampuannya berkembang, ia dapat melakukan elaborasi dalan bentuk bangunana yang dibuatnya. Sehingga pada tahap lanjut bermain balok, seorang anak dapat menggunakan jumlah balok yang lebih banyak dan ruangan yang lebih luas.
Cara Guru Mengenalkan Permainan Balok

Guru perlu memperkenalkan balok-balok dengan meletakkan atau menyimpan balok sedemikian rupa dengan mengelompokkan berdasarkan ukuran, bentuk atau warna.
Membiasakan anak untuk menyimpan kembali balok-balok tersebut apabila telah selesai memainkannya.
Hal-hal tersebut dapat guru sampaikan sebelum bermaian balik dilakukan, termasuk menjelaskan peraturan bermain balok.
Jika yang bermain balok anak usia muda, guru harus memberikan contoh bagaimana menyusun balok atau membuat jembatan.
Kemudian biarkan anak membangun imajinasinya lewat permaian balok.
Pertanyaan yang diajukan seperti: Apa yang akan dibuat? Bagaimana cara membuat bangunan agar seimbang? Berapa banyak jumlah balok yang diperlukan untuk membuat menara? Ada bagian-bagian apa saja dalam sebuah bangunan? Kenapa membuat bangunan seperti ini? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dapat menstimulasi kemampuan konstruktif dan pengenala konsep matematika.