Pengarahan amaliyah tadris atau praktik mengajar di Pondok Pesantren Annur Darunnajah 8 berlangsung pada 29 Januari 2025 di Gedung El-Hamra. Acara ini dipimpin oleh KH. Hasyim Sya’ban dan Kiai Fajar Suryono, M.A., sebagai pembicara utama. Kegiatan ini bertujuan membekali santri akhir kelas 6 TMI dengan pemahaman mendalam tentang metode mengajar sebelum mereka terjun langsung dalam praktik.
Amaliyah tadris merupakan program wajib bagi santri akhir, di mana mereka akan mempraktikkan peran sebagai pendidik di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri, kefasihan berbicara, serta kemampuan menyampaikan materi secara sistematis dan menarik. Sebelum praktik berlangsung, pengarahan menjadi bagian krusial agar santri memahami metode pengajaran yang efektif, manajemen kelas, serta cara menghadapi beragam karakter peserta didik.
Dalam sesi pengarahan ini, Kiai Fajar Suryono menekankan pentingnya metode dalam pengajaran. Beliau mengutip sebuah kaidah pendidikan, الطريقة أهم من المادة (at-thoriiqotu ahammu minal maddah), yang berarti “metode lebih penting daripada materi.” Menurutnya, ilmu yang disampaikan dengan cara yang tepat akan lebih mudah diterima oleh murid. Oleh karena itu, santri tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga strategi interaktif dalam membangun suasana belajar yang kondusif.
Selain Kiai Fajar Suryono, pengarahan ini akan diikuti oleh berbagai pembicara lain dari kalangan guru senior. Mereka akan menjelaskan teknik mengajar berdasarkan mata pelajaran masing-masing, karena setiap bidang studi memiliki pendekatan yang berbeda. Misalnya, pelajaran fikih memerlukan pendekatan diskusi dan pemahaman dalil, sementara pelajaran bahasa membutuhkan metode praktik komunikasi aktif.
Dengan dukungan para guru dan lingkungan pesantren yang kondusif, program ini menjadi wadah pembentukan karakter pendidik masa depan. Diharapkan para santri dapat menjalankan peran ini dengan penuh tanggung jawab, serta membawa nilai-nilai kepesantrenan dalam dunia pendidikan yang lebih luas.
Tulisan terkait:



