Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy Pondok Pesantren Darunnajah Tahun Ajaran 2023 – 2024

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, K.H. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs. memberikan khotbahnya dihadapan para santri

Pondok Pesantren Darunnajah kembali melaksanakan sunnah/tradisi pondok di awal tahun ajaran yaitu Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy.

Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Olahraga Darunnajah dan berlangsung selama dua hari, 5 – 6 Agustus 2023 yang dihadiri oleh; Pimpinan, Direktur, Guru TMI, dan seluruh santri Darunnajah.

Khutbatul Arsy adalah khotbah pimpinan pesantren kepada para santri agar santri mengerti dan mengenal tentang pesantrennya, sehingga dapat belajar dengan tekun dan disiplin.

Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. menyampaikan bahwa Khutbatul ‘Arsy ini dilakukan dengan tujuan menyamakan langkah dan pola pikir baik santri maupun para guru, serta tercapainya visi dan misi pondok pesantren. Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah subḥānahu wataʿālā :

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةًۭ ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍۢ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌۭ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

(التوبة : ١٢٢)

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At-Taubah : 122)

Beliau juga menekankan bahwa Darunnajah adalah wakaf, bukan milik pribadi keluarga pendiri.

Darunnajah memperluas cakupannya dengan membangun pondok pesantren cabang, dengan tujuan menjadi ladang bagi para alumni li’izzil-islam atau untuk kejayaan Islam. Khutbatul ‘Arsy juga berfungsi sebagai khotbah perkenalan kehidupan pondok kepada santri baru, dan tajdidun niyat (memperbaharui niat) untuk santri lama.

Kemudian khotbah dilanjutkan oleh K.H. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs., Dalam kesempatan ini, K.H. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs., memberikan nasehat dan motivasi. Dengan gaya berpidato yang berapi-api, khotbah beliau mampu membakar semangat para santri.

Beliau juga mengatakan bahwa pendidikan di pondok pesantren berbeda dengan pendidikan di sekolah lain. Sosok kyai yang menjadi teladan hanya ada di pondok pesantren. Kyai yang tidak hanya memberi contoh, melainkan menjadi contoh.

Pada khotbahnya yang lain, beliau memaparkan tentang sistem pendidikan Darunnajah, yaitu Tarbiyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al-Islamiyah (TMI). Sistem ini bertujuan membentuk santri menjadi guru.

Bukan guru yang kita pahami secara umum, tetapi guru dalam artian sebagai pewaris Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, sebagai mundzirul qaum (pengingat bagi umat atau pendakwah) dan sebagai pemimpin.

 

Dalam hadis Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan:

إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا (رواه ابن ماجه)

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah (untuk) sebagai pendidik.”

Hadits tersebut banyak sekali makna dan harapan. Salah satunya semoga kelak santri Darunnajah bisa mengisi seluas-luasnya ladang perjuangan dan lapangan kehidupan di masyarakat.

Di kesempatan selanjutnya, khotbah disampaikan oleh Drs. K.H. Musthofa Hadi Chirzin selaku Wakil Dewan Nadzir Darunnajah. Beliau membahas tentang bagaimana sejarah dan perjuangan berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah;

“Para pendiri, tiga orang yang berbeda akan tetapi disatukan dalam satu buah cita-cita, yaitu membangun pondok pesantren dan memberikan umat Islam kesempatan belajar yang baik.”ujar beliau.

Adapun K.H. Busthomi Ibrohim, M.Ag., Ph.D. selaku Ketua Yayasan Darunnajah dalam khotbahnya, mengingatkan agar para santri Darunnajah memiliki sense of belonging, atau rasa cinta dan bangga pada lembaganya.

Suka, cintai, lalu komitmen. Cintai keseluruhannya, bukan hanya satu aspek saja.

أُدْخُلُوْا فِي السِّلْمِ كَافَةً

“Masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan.”

 

Dan yang terakhir Direktur Tarbiyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al-Islamiyah (TMI) Darunnajah, K.H. Robby Muhammad Syarif, Lc., M.A., mengatakan bahwa, sebagian besar buku ajar yang dipakai di Darunnajah merupakan hasil rumusan para guru Darunnajah.

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pihak yang ada di Darunnajah diupayakan agar dimaksimal pemberdayaannya.

(Penulis: Usth. Nurul Intan Azizah Dien, Lc./Fotografer: Darunnajah Production House)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah