Miss Language dan Miss Nisaiyyah: Harmoni Antara Kecerdasan dan Keanggunan

Miss Language dan Miss Nisaiyyah: Harmoni Antara Kecerdasan dan Keanggunan

Pada hari Kamis, 30 Oktober 2025. Darunnajah mengadakan Glory Night of Miss Language dan Miss Nisaiyyah, acara ini dipanitiai oleh Organisasi Santri Darunnajah dan acara ini berlangsung meriah. diikuti oleh para finalis yang telah mengikuti tahap seleksi.

Miss Language dan Miss Nisaiyyah bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan wadah pembentukan karakter serta pengembangan potensi diri bagi para santriwati.

Pada ajang Miss Language, para finalis telah melewati berbagai tahap seleksi yang ketat. Di tahap ini, mereka dituntut untuk mampu bersaing dengan peserta lainnya agar dapat melaju ke babak final yang digelar pada Glory Night Miss Language dan Miss Nisaiyyah.

Sebanyak enam santriwati berhasil lolos ke babak final. Tiga di antaranya berasal dari kategori Shighar (Tsanawiyah), yaitu Nazma Malika (3), Najma Ainurrasyid (2), dan Aisha Seulanga (2). Sementara tiga lainnya berasal dari kategori Kibar (Aliyah), yaitu Raisa Fatihatul (5), Nadia Atlhafunnisa (4), dan Raihana Alma (4).

Para finalis diuji dalam kemampuan berkomunikasi, public speaking, serta penguasaan bahasa resmi yaitu Arab dan Inggris dengan baik dan benar. Dalam sesi tanya jawab, dewan juri memberikan pertanyaan seputar pentingnya penggunaan bahasa resmi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, para finalis menampilkan bakat mereka yang berkaitan dengan bahasa, seperti broadcasting, menyanyi, storytelling, dan poetry reading.

Kompetisi ini tidak hanya menumbuhkan rasa percaya diri, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, menguatkan bakat, serta mengasah kepekaan dalam menyampaikan gagasan dengan elegan.

Sementara itu, ajang Miss Nisaiyyah menonjolkan sisi keanggunan, etika, dan nilai-nilai moral yang mencerminkan sosok perempuan berakhlak mulia. Sama halnya dengan Miss Language, finalis Miss Nisaiyyah juga dibagi menjadi dua kategori.
Untuk kategori Shighar, terdapat Raissa Tamimah (3), Azalea Kalila (3), dan Neng Zahwa (1). Sedangkan kategori Kibar diwakili oleh Queena Khansa (5), Naila Maulida (4), dan Zalfa Naifatun (INT B).

Para finalis diuji melalui sesi tanya jawab seputar dunia keputrian dan pandangan mereka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan perempuan. Selain itu, mereka juga menampilkan berbagai bakat khas keputrian, seperti memasak, menjahit, membuat karangan bunga, hingga make up art.
Ajang ini menjadi wadah bagi para santriwati untuk belajar bagaimana menjadi perempuan yang cerdas, beretika, serta mampu menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.


Penulis : Shena Hanafia

Pendaftaran Santri Baru