Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Mengasah Bakat Sepak Bola dalam Balutan Nilai Pesantren: Program Unggulan Darunnajah 11 Al-Barokah

Suara sepatu bola yang bergesekan dengan tanah lapangan dan teriakan semangat para santri sudah menjadi pemandangan rutin di sore hari Pesantren Darunnajah 11 Al-Barokah. Di bawah arahan Ustadz Oktara Anggiat Pribadi S.Ag, puluhan santri dengan penuh semangat menjalani latihan sepak bola yang telah menjadi program unggulan pesantren.

Setiap sore, para santri berlatih dengan disiplin, memadukan kemampuan teknis sepak bola dengan nilai-nilai kepesantrenan. “Disini kami tidak hanya belajar tentang bagaimana mencetak gol, tapi juga bagaimana menjadi pribadi yang berakhlak mulia,” ujar Ustadz Oktara sambil mengawasi anak didiknya berlatih.

“Sepak bola mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan,” kata Ustadz Oktara. “Disiplin, kerjasama, sportivitas, dan yang terpenting, bagaimana tetap rendah hati dalam kemenangan dan tabah dalam kekalahan.” Filosofi ini sejalan dengan kata-kata Pele yang sering dikutip dalam setiap sesi latihan: “Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and most of all, love of what you are doing.”

Di sela-sela jadwal padat pesantren, para santri tetap mampu membagi waktu antara latihan sepak bola, belajar, dan mengaji. Prestasi di lapangan hijau tidak membuat mereka melupakan kewajiban utama sebagai santri. Seperti kata Cristiano Ronaldo yang sering mereka jadikan motivasi: “Your love makes you strong, but your discipline makes you unstoppable.”

Program sepak bola Darunnajah 11 Al-Barokah menjadi bukti nyata bahwa prestasi olahraga dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai pesantren. Johan Cruyff pernah berkata, “Sepak bola sederhana, tapi yang paling sulit adalah bermain sepak bola dengan sederhana.” Filosofi ini menjadi landasan para santri dalam berlatih dan bertanding, selalu mengutamakan kesederhanaan dan akhlak mulia.

Melalui program ini, Pesantren Darunnajah 11 Al-Barokah terus berkomitmen melahirkan generasi atlet yang tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga memiliki akhlak dan karakter yang kuat. “Jadikan setiap latihan sebagai ibadah, setiap pertandingan sebagai ujian kesabaran, dan setiap kemenangan sebagai bentuk syukur,” tutup Ustadz Oktara.

Pendaftaran Santri Baru