Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor menggelar Haflah Takharruj Resilience Generation 631 pada Ahad, 9 Juni 2024. Acara yang diselenggarakan di Aula Kampus Putri ini menandai kelulusan 56 santri putra kelas 6 TMI dengan pencapaian istimewa, empat di antaranya meraih predikat mumtaz.
Perhelatan akbar yang dihadiri Pimpinan Darunnajah Pusat dan Yayasan Darunnajah ini menjadi momen bersejarah. Lima santri mencatatkan prestasi membanggakan dengan menyelesaikan hafalan Al-Quran sebanyak tiga kali khatam, di antaranya Muhammad Yusuf Hasibuan dan Abdul Hakim Solahudin.
Dr. Solahudin, Lc. M.A., yang hadir sebagai perwakilan wali santri, menyampaikan rasa syukur dan bangga. “Ini adalah bukti nyata kesungguhan pesantren dalam mencetak generasi Qurani yang tangguh,” ungkapnya dalam sambutan yang penuh makna.
Suasana haru menyelimuti aula saat pengumuman empat santri peraih predikat mumtaz. Mereka adalah Ananda Asluha Tsabit, Abdul Hakim Ramadhan, Azka Caesario Ramadhan, dan Shidqy Al Faqih Surya Wardhani, yang berhasil mempertahankan prestasi akademik gemilang selama menuntut ilmu.
Pimpinan Pesantren Darunnajah 2 Cipining dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai pesantren. Acara yang diorganisir oleh Departemen Pendidikan dan panitia guru ini berjalan khidmat, mencerminkan kematangan santri dalam mengelola sebuah perhelatan besar.
Keharuan kian terasa saat para santri menyadari ini adalah momen perpisahan dengan teman seperjuangan dan pesantren tercinta. Namun, kesedihan itu berpadu dengan kebanggan telah menyelesaikan pendidikan di lembaga yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa.
Para alumni telah membuktikan resiliensi mereka dengan menciptakan dua buku edukatif sebagai warisan intelektual. Karya ini menjadi bukti nyata kematangan berpikir dan kemampuan literasi para santri yang siap berkontribusi untuk masyarakat.
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen pesantren, mulai dari pengurus hingga para pembimbing. Meski berat berpisah, namun bekal ilmu dan pengalaman selama di pesantren akan menjadi lentera dalam mengarungi kehidupan.
Haflah Takharruj ini bukan sekadar upacara kelulusan, tetapi juga momen refleksi dan pembuktian. Para santri telah membuktikan bahwa pendidikan pesantren mampu melahirkan generasi yang resilient, berprestasi, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Mari doakan agar para alumni dapat mengamalkan ilmu mereka dan membawa perubahan positif di masyarakat. Semoga prestasi membanggakan ini menjadi inspirasi bagi generasi santri berikutnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi untuk agama dan bangsa.