Pernahkah Anda merenungkan mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk bertasbih di waktu petang dan pagi? Perintah ini bukan sekadar rutinitas tanpa makna, melainkan mengandung hikmah yang mendalam bagi kehidupan kita sebagai muslim.
Tulisan ini membahas tentang makna bertasbih, waktu-waktu utamanya, perbedaan antara dzikir dan tasbih, serta bagaimana amalan ini dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Berikut uraiannya:
Mengapa Allah memerintahkan untuk bertasbih di waktu petang dan pagi?
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 41:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ
“Dan sebutlah nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”
Perintah ini memiliki makna yang mendalam. Waktu petang dan pagi merupakan saat-saat pergantian hari, dimana kita mengakhiri aktivitas dan memulai hari baru. Dengan bertasbih di waktu-waktu ini, kita diingatkan untuk selalu mengingat Allah dalam setiap fase kehidupan kita.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa perintah ini ditujukan untuk memperbanyak dzikir, bersyukur, dan bertasbih dalam keadaan apapun. Ini menunjukkan betapa pentingnya konsistensi dalam mengingat Allah.
Apakah bertasbih hanya berarti mengucapkan “Subhanallah”?
Meskipun ucapan “Subhanallah” adalah bentuk tasbih yang paling umum, makna bertasbih sebenarnya lebih luas dari itu. Para ulama tafsir memiliki beberapa pendapat mengenai hal ini:
1. Al-Wahidi menafsirkan bahwa bertasbih dalam konteks ayat tersebut berarti melaksanakan shalat.
2. Ibnu ‘Athiyyah berpendapat bahwa maknanya adalah mengucapkan “Subhanallah” secara lisan.
3. At-Thabari menggabungkan kedua pendapat, menyatakan bahwa bertasbih mencakup ibadah secara umum, termasuk shalat dan dzikir.
Apa perbedaan antara dzikir dan tasbih?
Meskipun sering digunakan secara bergantian, dzikir dan tasbih memiliki perbedaan subtle. Dzikir secara umum berarti mengingat Allah dalam berbagai bentuk, termasuk menyebut nama-Nya, memuji-Nya, atau merenung tentang kebesaran-Nya.
Tasbih, di sisi lain, lebih spesifik. Ia merupakan bentuk dzikir yang menekankan pada pensucian Allah dari segala kekurangan atau hal-hal yang tidak layak bagi-Nya.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (No. 2731):
أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat: Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).”
Apa hikmah di balik perintah bertasbih secara rutin?
Bertasbih secara rutin membawa banyak hikmah dalam kehidupan seorang muslim:
1. Mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan kecilnya diri kita sebagai hamba.
2. Membantu kita tetap fokus pada tujuan hidup yang hakiki.
3. Membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif.
4. Meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan.
5. Menguatkan iman dan ketaqwaan kita.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 41-42:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٤٢﴾
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”
Bagaimana cara terbaik untuk mengamalkan perintah bertasbih ini?
Untuk mengamalkan perintah bertasbih dengan optimal, kita bisa memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Konsistensi: Usahakan untuk bertasbih secara rutin setiap pagi dan petang.
2. Kekhusyukan: Bertasbihlah dengan penuh penghayatan, bukan sekadar ucapan lisan.
3. Variasi: Selain mengucapkan “Subhanallah”, kita juga bisa membaca tasbih yang lain seperti “Subhanallah wa bihamdihi” atau “Subhanallahil ‘azhim”.
4. Integrasi dengan ibadah lain: Misalnya, bertasbih setelah shalat wajib atau sunnah.
5. Memanfaatkan teknologi: Gunakan aplikasi pengingat dzikir di smartphone jika diperlukan.
Bagaimana cara meningkatkan kualitas tasbih kita?
Untuk meningkatkan kualitas tasbih, kita bisa melakukan beberapa hal:
1. Memahami makna: Pelajari arti dan tafsir dari kalimat tasbih yang kita ucapkan.
2. Memperbaiki niat: Bertasbihlah semata-mata karena Allah, bukan untuk pamer atau tujuan lain.
3. Meningkatkan fokus: Usahakan untuk meminimalisir gangguan saat bertasbih.
4. Menghayati setiap ucapan: Renungkan kebesaran Allah saat mengucapkan tasbih.
5. Berdoa setelah bertasbih: Manfaatkan momen setelah bertasbih untuk berdoa, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (No. 1506):
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barangsiapa yang bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat sebanyak 33 kali, memuji Allah 33 kali, dan bertakbir kepada Allah 33 kali, maka itu semua berjumlah 99. Kemudian menyempurnakan keseratus dengan mengucapkan: Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”
Bagaimana bertasbih dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari kita?
Rutinitas bertasbih memiliki dampak positif yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Meningkatkan kedisiplinan dan manajemen waktu.
2. Membantu mengelola stres dan kecemasan.
3. Meningkatkan rasa syukur dan kepuasan hidup.
4. Membantu kita tetap fokus pada prioritas hidup yang benar.
5. Meningkatkan hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Bagaimana bertasbih dapat mempengaruhi kondisi mental dan spiritual kita?
Bertasbih secara rutin dapat memberikan manfaat besar bagi kondisi mental dan spiritual kita:
1. Menenangkan pikiran dan hati.
2. Meningkatkan kesadaran spiritual.
3. Membantu mengatasi kecemasan dan depresi.
4. Meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme.
5. Membantu kita menemukan makna dan tujuan hidup yang lebih dalam.
Seorang psikolog muslim, Dr. Malik Badri, dalam bukunya “Contemplation: An Islamic Psychospiritual Study” menyatakan bahwa dzikir dan tasbih dapat menjadi bentuk meditasi yang sangat efektif untuk kesehatan mental.
Kesimpulan
Bertasbih di waktu petang dan pagi bukan sekadar ritual kosong, melainkan sebuah amalan yang sarat makna dan manfaat. Dengan memahami esensi tasbih, melakukannya dengan konsisten dan penuh penghayatan, kita dapat meraih berbagai keutamaan baik secara spiritual maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Penutup
Semoga pemahaman ini dapat memotivasi kita untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas ibadah kita, khususnya dalam bertasbih. Dengan konsistensi dan keikhlasan, kita berharap dapat meraih ridha Allah SWT dan mencapai ketenangan hati yang sejati.
Yuk, Mulai Bertasbih Sekarang!
Setelah memahami berbagai manfaat dan keutamaan bertasbih, mengapa tidak mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap pagi dan petang untuk bertasbih. Mulailah dengan yang sederhana, misalnya mengucapkan “Subhanallah” 33 kali setiap selesai shalat. Lalu tingkatkan secara bertahap. Insya Allah, dengan istiqomah, kita akan merasakan perubahan positif dalam hidup kita.