DARUNNAJAH.COM-. Gemuk merupakan lawan dari kurus, atau kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Menjadi orang berbadan gemuk merupakan fobia bagian sebagian orang. Namun, seiring berkembangnya teknologi, banyak penelitian yang telah menemukan cara terampuh untuk tetap menjaga ukuran tubuh.
Makan banyak tapi tetap slim dan kurus, mungkin inilah kondisi yang sangat diinginkan banyak orang. Makan banyak dengan porsi sepuasnya memang sangat enak. Namun, banyak yang takut dengan akibatnya yang sangat menghantui tersebut.
Namun, dibalik itu semua kita harus menyadari bahwasannya banyak penyebab yang tidak ketahui. Nah, sekarang kita akan membahas penyebab-penyebabnya.
Katanya sih bentuk badan itu bisa disebabkan karena faktor genetika. Begini Penjelasannya
“Faktor genetika sangat berperan dalam menentukan bentuk tubuh seseorang selain kebiasaan makan. Sifat genetika yang mempengaruhi bentuk tubuh seseorang dibagi menjadi tiga, yaitu ectomfort, endomorf, danmesomorf”
-Phaidon L Thouran (Dokter Pakar Diet)-
Ectomorf adalah seseorang yang dilahirkan dengan faktor genetika kurus. Sejak kecil sampai usia dewasa dia kurus. Sampai usia dewasa, badan tampak relatif kurus walaupun makan cukup banyak.
Endomorf, yaitu orang yang dilahirkan dengan faktor genetika gemuk. Sejak kecil gembul walaupun makan relatif sama dengan teman sebayanya. Nah, orang endomorf ini, nih biasanya suka kesel sama dirinya karena walaupun makan karbo atau lemak sedikit saja, efeknya bisa bikin badan jadi makin gembul. Hidup jadi berasa makin sulit.
Ada juga Mesomorf atau orang yang dilahirkan dengan faktor genetika bertubuh kekar. Sejak kecil tampak berotot. Makin dewasa, makin menjadi. Senang juga sih baut cowok yang masuk kategori ini, bisa juga nggak perlu banyak workout, badan sudah kayak atlet.
Badan yang masih saja kurus meski sudah makan banyak juga bisa disebarkan karena sistem metabolisme tubuh yang sangat tinggi.
Hal utama yang menyebabkan cepat atau lambatnya kenaikan berat badan adalah sistem metabolisme dan proses pembakaran kalori. Orang yang banyak makan tetapi tetap kurus berarti memiki sistem metabolisme yang sangat tinggi. Sistem metabolisme yang sangat tinggi ini membuat makanan lebih cepat dicerna dan membakar kalori lebih besar dari metabolisme rata-r ata, sehingga tidak menybabkan adanya timbunan lemak di tubuh.
Keadaan Stress atau Depresi, mempengaruhi berat badan.
Menurut dokter ahli fisiologi, Grace Judio Kahl, salah satu faktor yang mempengaruhi berat badan tetap rendah meski makan banyak adalah faktor psikologis, misalnya sedang dalam situasi stres atau depresi yang akan membuat seseorang malas untuk makan makanan bergizi walau ia terlihat banya makan. Jadi, pikirbaik-baik, kalau memang sedang ada yang membuatmu stress, mungkin itu yang membuat berat badanmu tak naik walau sudah banyak mengkonsumsi makanan.
Masih Muda, juga mempengaruhi pertumbuhan badan.
Seperti yang kurang-lebih dikatakan oleh dr. Soebagijo Adi SpPD KMED, “Adalah alami setiap orang bila seakin bertambah usianya, maka metabolisme bakal menurun, sehingga berat badan pun cemderung bertambah, Selain itu, proposi tubuh pun akan berubah, seiring berjalannya waktu.”
Banyak Racun di Tubuh Anda yang Belum Dikeluarkan
Inilah salah satu kemungkinan besar yang menjadi penybab badan susah gemuk. Jelas, kotoran-kotoran yang ada banyak racunnya. Penyebabnya tidak jauh dari makanan cepat saji yang sering kita santap setiap hari. Seperti; mie instant, junk food, minuman perisa, dan lainnya.
Bagaimana…, jadi seperti itulah beberapa penyebab dari makan banyak namun tetap kurus. Untuk informasi yang lebih lengkap bisa kalian cari dari berbagai artikel yang ada.