Pernahkah kita merasa kesal atau marah kepada saudara sesama Muslim hingga tidak ingin berbicara dengannya? Mungkin kita pernah mengalami situasi di mana kita saling mendiamkan dengan teman atau kerabat karena suatu perselisihan. Namun, tahukah kita bahwa Islam memiliki aturan yang jelas mengenai hal ini?
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ ، يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ
“Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, (jika bertemu) yang ini berpaling dan yang itu berpaling, dan yang terbaik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR. Bukhari No. 6237)
Tulisan ini membahas tentang larangan memutus hubungan persaudaraan dalam Islam, pentingnya menjaga silaturahmi, dan cara-cara memperbaiki hubungan yang telah rusak.
Berikut uraiannya:
Apa Hukum Memutus Hubungan Persaudaraan dalam Islam?
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan antar sesama Muslim. Memutus hubungan persaudaraan atau yang dikenal dengan istilah ‘qath’u ar-rahim’ adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS. Muhammad: 22)
Ayat ini menunjukkan bahwa memutuskan hubungan kekeluargaan atau persaudaraan adalah tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan di muka bumi. Oleh karena itu, hukum memutus hubungan persaudaraan dalam Islam adalah haram.
Mengapa Islam Melarang Saling Mendiamkan Lebih dari 3 Hari?
Islam memberikan batas waktu tiga hari bagi seseorang untuk meredakan emosinya jika terjadi perselisihan. Setelah tiga hari, kita diharapkan untuk kembali membuka komunikasi dan memperbaiki hubungan.
Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitabnya, Syarh Shahih Muslim, bahwa batas tiga hari ini diberikan karena manusia memiliki sifat marah dan emosi yang bisa memuncak. Tiga hari dianggap cukup untuk menenangkan diri dan berpikir jernih.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَحِلُّ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَهْجُرَ مُؤْمِنًا فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ
“Tidak halal bagi seorang mukmin untuk mendiamkan saudaranya sesama mukmin lebih dari tiga hari. Barangsiapa yang mendiamkan lebih dari tiga hari kemudian mati, maka ia masuk neraka.” (HR. Abu Dawud No. 4914, dishahihkan oleh Al-Albani)
Bagaimana Menjaga Hubungan Persaudaraan Menurut Ajaran Islam?
Islam mengajarkan beberapa cara untuk menjaga hubungan persaudaraan:
1. Saling memberi salam
2. Memaafkan kesalahan orang lain
3. Mendoakan kebaikan untuk saudara sesama Muslim
4. Saling membantu dalam kebaikan
5. Menghindari prasangka buruk
Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Apa Dampak Negatif dari Memutus Silaturahmi?
Memutus silaturahmi dapat membawa dampak negatif, baik secara individual maupun sosial. Beberapa dampaknya antara lain:
1. Menjauhkan diri dari rahmat Allah SWT
2. Merusak keharmonisan dalam masyarakat
3. Menimbulkan perpecahan di antara umat Islam
4. Menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial
5. Meningkatkan stress dan masalah kesehatan mental
Sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, “Memutus silaturahmi adalah sebab tertutupnya pintu rahmat dan dihalanginya keberkahan dalam rezeki.”
Bagaimana Cara Memperbaiki Hubungan yang Telah Rusak?
Jika hubungan persaudaraan telah rusak, Islam mengajarkan beberapa langkah untuk memperbaikinya:
1. Memulai dengan mengucapkan salam
2. Meminta maaf dengan tulus
3. Bersedia mendengarkan keluhan pihak lain
4. Melakukan introspeksi diri
5. Mendoakan kebaikan untuk saudara yang berselisih
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ
“Barangsiapa pernah berbuat zalim kepada saudaranya, baik menyangkut kehormatannya maupun hal lain, hendaklah ia meminta kehalalannya hari ini, sebelum datang hari di mana dinar dan dirham tidak berguna lagi.” (HR. Bukhari No. 2449)
Apa Keutamaan Menyambung Kembali Tali Persaudaraan?
Menyambung kembali tali persaudaraan memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Mendapatkan ridha Allah SWT
2. Memperkuat ukhuwah Islamiyah
3. Mendapatkan ketenangan hati
4. Memperlancar rezeki
5. Memperpanjang umur
Mengapa Salam Begitu Penting dalam Menjaga Hubungan?
Salam memiliki peran penting dalam menjaga hubungan persaudaraan. Beberapa alasannya adalah:
1. Salam adalah pembuka komunikasi yang baik
2. Mengucapkan salam berarti mendoakan keselamatan orang lain
3. Salam dapat melunakkan hati yang keras
4. Salam menunjukkan sikap tawadhu’ (rendah hati)
5. Salam adalah sunnah Rasulullah SAW
Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
إِنَّ مِنْ أَوْجَبِ الْإِيمَانِ أَنْ تَبْدَأَ مَنْ لَقِيتَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ بِالسَّلَامِ
“Sesungguhnya di antara kewajiban iman adalah engkau memulai mengucapkan salam kepada orang Muslim yang engkau temui.” (HR. Ibnu Majah No. 3692, dishahihkan oleh Al-Albani)
Apa Batasan Memutus Hubungan yang Diperbolehkan dalam Islam?
Meskipun pada dasarnya memutus hubungan itu dilarang, ada beberapa kondisi di mana seseorang diperbolehkan untuk membatasi hubungan:
1. Jika hubungan tersebut dapat merusak agama seseorang
2. Jika ada kekhawatiran akan terjerumus dalam maksiat
3. Jika seseorang terus-menerus melakukan kezaliman
4. Jika hubungan tersebut membahayakan keselamatan diri atau keluarga
Namun, pembatasan ini harus dilakukan dengan bijaksana dan tetap menjaga adab-adab Islam.
Bagaimana Mengatasi Konflik Antar Sesama Muslim?
Islam mengajarkan beberapa cara untuk mengatasi konflik antar sesama Muslim:
1. Berdialog dengan baik dan saling mendengarkan
2. Mencari titik temu dan bukan perbedaan
3. Melibatkan pihak ketiga yang dapat menjadi penengah
4. Menjunjung tinggi prinsip ukhuwah Islamiyah
5. Bersedia untuk berlapang dada dan memaafkan
Allah SWT berfirman:
وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat: 9)
Apa Hikmah di Balik Larangan Memutus Hubungan?
Ada banyak hikmah di balik larangan memutus hubungan dalam Islam, di antaranya:
1. Menjaga kesatuan dan persatuan umat Islam
2. Menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai
3. Meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial
4. Mengurangi potensi konflik dan permusuhan
5. Memudahkan penyebaran dakwah dan nilai-nilai Islam
Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, “Memutus hubungan adalah penyakit yang merusak agama dan dunia, sedangkan menyambung silaturahmi adalah obat yang menyembuhkan keduanya.”
Kesimpulan
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan antar sesama Muslim. Memutus hubungan atau saling mendiamkan lebih dari tiga hari adalah perbuatan yang dilarang, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu yang dibenarkan oleh syariat.
Kita diajarkan untuk selalu berusaha memperbaiki hubungan yang rusak, memulai dengan salam, dan memaafkan kesalahan orang lain. Menjaga silaturahmi tidak hanya membawa kebaikan dalam kehidupan sosial, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Penutup
Marilah kita terus semangat dalam menjaga dan memperkuat tali persaudaraan sesama Muslim. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam tentang ukhuwah Islamiyah, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, saling mendukung, dan penuh dengan kasih sayang.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu menjaga silaturahmi dan memperkuat persatuan umat Islam. Aamiin.
Ayo Mulai dari Diri Sendiri!
Setelah memahami pentingnya menjaga hubungan persaudaraan dalam Islam, mari kita mulai dari diri sendiri. Apakah ada hubungan yang perlu diperbaiki? Jangan ragu untuk memulai dengan mengucapkan salam atau meminta maaf. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil untuk memperbaiki hubungan adalah langkah besar dalam pandangan Allah SWT. Mari bersama-sama membangun umat yang kuat dan bersatu!
Jumlah kata: 1176