10 malam terakhir Ramadan kalau lihat masjid-masjid pasti ada kemajuan.
Kemajuan yang dimaksud adalah shaf yang makin maju karena jamaahnya makin sedikit.
Namun, kalau melihat tempat bukber, kafe tempat nongkrong, dan pusat perbelanjaan, sungguh ramai sekali. Wajar saja, diskon Ramadan memang sangat menggiurkan.
Boleh saja mengambil diskon Ramadan, tetapi jangan sampai kualitas dan kuantitas ibadah Ramadan kita juga didiskon.
Rasulullah SAW sebagai contoh terbaik pun menunjukkan bagaimana seharusnya kita menyikapi 10 malam terakhir:
كَانَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِنْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Jika masuk 10 hari terakhir, beliau mengencangkan kainnya (lebih sungguh-sungguh dalam ibadah), sholat malam, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari no. 2024)
Ketika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan, biasanya orang-orang semakin bersemangat berbelanja.
Membeli baju baru, gorden baru, kue lebaran dari nastar sampai putri salju.
Bahkan kaleng Khong Guan yang biasanya berisi peralatan jahitan, kini benar-benar berisi kue. Tapi, bolehkah kita melakukan itu semua?
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia…” (QS. Al-Qashash: 77)
Jadi, boleh-boleh saja mempersiapkan lebaran, tetapi jangan sampai mengurangi kualitas dan kuantitas ibadah Ramadan kita.
No Regrets, Only Receipts?
Jangan sampai ketika Ramadan berakhir, kita tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus. Selagi masih ada 10 hari terakhir Ramadan, mari kita maksimalkan.
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ
“Katakanlah: Kesenangan dunia itu hanya sedikit, dan akhirat lebih baik bagi orang yang bertakwa…” (QS. An-Nisa: 77)
Jangan sampai yang kita miliki setelah Ramadan hanya baju lebaran, gorden dan cat rumah baru saja, tetapi tidak ada “bukti” pahala yang akan kita bawa ke akhirat.
Lailatul Qadr: Investasi No Risk High Return
Kalau melihat orang bermain saham, ada istilah high risk high return.
Uang bisa kembali dan bisa juga tidak kembali modal.
Bisa karena ekonomi melemah, investor tidak mau menaruh uang, IHSG turun, dan banyak lagi faktor yang memengaruhinya.
Tetapi tidak dengan Lailatul Qadar, ia memiliki keistimewaan yang lebih besar:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
Memasuki 10 malam terakhir Ramadan, marilah kita lebih fokus pada ibadah, memanfaatkan kesempatan seperti Lailatul Qadar, dan tidak terjebak godaan duniawi yang mengurangi kualitas amal ibadah kita.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي