Menggembleng mental dan spiritual di ketinggian 3.078 mdpl, 16 santri Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor melakukan pendakian Gunung Ciremai pada 1-3 Juli 2024. Program SAHPALA (Santri Pecinta Alam) ini dipandu oleh empat ustadz pembimbing yang berpengalaman dalam *outdoor activity*.
Di bawah arahan Ustadz Prasda Eka Dharma, S.Pd., rombongan yang terdiri dari santri kelas 2 MTs hingga kelas 5 ini menjalani perjalanan spiritual sekaligus petualangan alam yang menantang. Pendakian ini menjadi laboratorium alami bagi para santri untuk mengaplikasikan nilai-nilai kepesantrenan dalam situasi nyata.
“Pendakian ini bukan sekadar mendaki gunung, tapi bagaimana santri bisa menerapkan nilai-nilai Islam dalam menjaga kelestarian alam,” ungkap Ustadz M. Jainil Furqon, salah satu pembimbing yang mendampingi kegiatan tersebut. Menurutnya, alam adalah madrasah terbesar yang mengajarkan kesabaran dan ketangguhan.
Tantangan terbesar dalam pendakian ini adalah menjaga kekompakan tim selama perjalanan. Para santri yang tergabung dalam SAHPALA harus saling mendukung dan memotivasi, menciptakan harmoni antara kekuatan fisik dan mental spiritualitas Islam yang telah mereka pelajari di pesantren.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa santri tidak hanya mahir dalam kajian kitab kuning, tapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan alam,” tambah Ustadz M. Kautsar Alghifari. Pencapaian ini menjadi bukti nyata integrasi pendidikan karakter berbasis pesantren dengan kegiatan *outdoor*.
Program SAHPALA berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan kepedulian lingkungan pada diri santri. Mereka tidak hanya belajar teknik pendakian, tetapi juga merenungi kebesaran Allah melalui panorama alam yang memukau dari puncak Ciremai.
Keberhasilan pendakian ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Darunnajah 2 Cipining untuk terus mengembangkan program SAHPALA. Pengalaman berharga ini diharapkan dapat membekali para santri dengan karakter tangguh dan kepekaan terhadap lingkungan.
Ustadz M. Azriel Maulana menegaskan bahwa kegiatan akan terus ditingkatkan kualitasnya. “Kami ingin santri memiliki pengalaman tak terlupakan yang memadukan petualangan dengan nilai-nilai pesantren,” ujarnya sambil menambahkan bahwa santri terdisiplin dalam menjaga kebersihan alam selama pendakian.
Mari terus dukung program yang memadukan spiritualitas dengan kecintaan pada alam ini. SAHPALA membuktikan bahwa santri modern tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kepedulian nyata terhadap kelestarian lingkungan.
Tulisan terkait:
Sistem Pembinaan Mental dan Spiritual di Pesantren: Bagaimana Mewujudkannya? 
Da’i Samudera Kapal Lawit dan Ciremai Membangun Kedalaman Spiritual: Pelatihan Baca Tulis Qur’an (BTQ) Bagi Santri dan Guru Tsurayya Darunnajah 4 Bagaimana Shalat Istisqa’ di Pesantren Menghidupkan Tradisi Spiritual yang Mendekatkan Santri pada Alam?