Darunnajah 2 Cipining meluncurkan terobosan pembelajaran Al-Qur’an melalui modul BTQI (Baca Tulis Al-Qur’an dan Imla’) yang dirancang sistematis. Program ini mendapat dukungan penuh dari KH. Muhyiddin Ma’shum untuk menjawab tantangan pembelajaran Al-Qur’an di era digital.
Sebanyak 170 guru dari Darunnajah pusat Jakarta mengikuti pelatihan intensif BTQI selama dua hari pada 9-10 September 2024. Pelatihan yang digelar di Gedung Al-Ghazali ini menghadirkan tiga narasumber ahli dari Darunnajah 2 Cipining: Fatkhul Mu’min, Mulyadi Abbas, dan Muhammad Abdul Hakim Firanda.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an di kalangan santri,” ungkap Ustadz Robby M. Syarif, Lc., Direktur TMI Darunnajah pusat Jakarta saat membuka acara. Beliau menekankan pentingnya pemahaman metodologi pengajaran yang tepat.
Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan. Dari evaluasi awal yang hanya menunjukkan 10 peserta mampu menulis Arab dengan baik, pasca pelatihan meningkat menjadi 71 peserta. Capaian ini membuktikan efektivitas metode yang diterapkan dalam modul BTQI.
Program ini dirancang dengan target 70 kali pertemuan, mengombinasikan metode klasikal dan talaqqi musyafahah. Modul pembelajaran terdiri dari tiga jilid yang mencakup makharij al-huruf, tajwid, dan kaidah penulisan huruf hijaiyyah.
Ke depan, BTQI Darunnajah diproyeksikan menjadi pusat Training of Trainer (TOT) bagi calon pengajar Al-Qur’an. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi pembelajaran Al-Qur’an yang aplikatif dan mudah diterima masyarakat luas.
Tulisan terkait:



