Rombongan IKPDN Mesir melakukan perjalanan ke masjid Fadhil, Sittah Uktubar pada Kamis (22/11) dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Acara yang diadakan oleh Maulana Syaikh Ali Gomaa tersebut turut dimeriahkan oleh para munsyid dari Firqah Ar-Ridwan.
Setelah zuhur, seluruh rombongan mulai bersiap-siap untuk menuju meeting point pada perjalanan kali ini yaitu di samping Mustasyfa Husein. Pada rencana awal, keberangkatan menuju masjid Fadhil dijadwalkan pukul 13.00 Clt. Namun, karena ada satu atau dua hal di luar rencana, akhirnya rombongan baru bisa memulai perjalanan kurang lebih pada pukul 15.25 Clt.
Rombongan yang berjumlah 43 orang tersebut melakukan perjalanan dengan menaiki 3 mobil tremco, dan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Pada pukul 16.30 rombongan tiba di masjid Fadhil. Namun, terlihat para jemaah sudah sangat membludak dan tidak diperbolehkan untuk memasuki masjid oleh petugas keamanan. Yang mana, acara yang diawali dengan khataman Alquran tersebut memang langsung dimulai setelah salat asar.
Dikarenakan kondisi yang demikian, mayoritas dari rombongan IKPDN Mesir mau tidak mau harus duduk di tribun yang disediakan. Hanya beberapa orang saja yang sempat memasuki masjid, itu pun harus melalui proses yang tidak sebentar.
Setelah salat magrib, acara dilanjutkan dengan melantunkan zikir dan salawat hingga tiba waktu isya. Barulah setelah salat isya, Maulana Syaikh Ali Gomaa naik ke atas mimbar dan menyampaikan tausiah tentang sirah nabawiyah dan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Tausiah beliau diselingi dengan lantunan salawat dari Firqah Ar-Ridwan.
Turut hadir pula Syekh Yusri Rusydi Jabr Al-Hassani sekaligus menyampaikan pesan tentang urgensi perayaan Maulid Nabi. Acara berakhir pada pukul 21.00 Wlk. Sesuai permintaan Syekh Ali Gomaa, acara tersebut ditutup dengan lantunan salawat qomarun dari Firqah Ar-Ridwan.
Sebelum bertolak ke Kairo, rombongan IKPDN berkumpul dan menyantap hidangan yang telah disediakan oleh Ketua IKPDN dan stafnya. Pada perjalanan kali ini rombongan IKPDN bisa dibilang merupakan kloter dengan biaya termurah, karena hanya dengan biaya 60 LE (sekitar Rp49.000), sudah mencakup transportasi, makan berat dan snack. (Red Muhammad Alif Rafdi Ranindito)
(DN.COM/almas_khalishah)
