Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
blank

Daurah Pengajar Bahasa Arab ke-16 di Universitas Ummul Qura Makkah

Daurah Pengajar Bahasa Arab ke-16 di Universitas Ummul Qura Makkah

blank

Universitas Ummul Qura bekerja sama dengan Universitas Darunnajah menggelar Pelatihan Pengajaran Bahasa Arab untuk Pengajar non Penutur Bahasa Arab yang berlangsung selama 22 hari, dari 12 Juli hingga 6 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 28 guru dan dosen dari berbagai provinsi di Indonesia.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan metode pengajaran bahasa Arab bagi para pengajar yang bukan penutur asli bahasa Arab. Peserta yang berpartisipasi berasal dari berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, termasuk enam utusan dari Universitas Darunnajah, yaitu Miftah Ahmad, M.A., Muhammad Mudatsir, S.Pd., Abdul Munir, S.Pd., Isa Abdillah, M.Pd., Muhammad Farid, S.Pd., dan Syamsul Ma’arif, S.Pd.

Kegiatan pelatihan dimulai pada Jumat, 12 Juli, dan berakhir pada Kamis, 8 Agustus 2024. Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi dan bimbingan dari para ahli bahasa Arab ternama, yang membekali mereka dengan metode pengajaran terbaru dan teknik-teknik praktis untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Arab.

Pada hari Ahad, 14 Juli 2024, dauroh bahasa Arab resmi dimulai di Makkah dengan sesi pembukaan oleh Syaikh Prof. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari. Sesi ini menggarisbawahi rencana peningkatan jumlah peserta dan pembukaan kelas khusus untuk akhwat.

Tujuan utama dauroh selama tiga minggu ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru bahasa Arab dalam mengajar non-native speakers, khususnya masyarakat Indonesia. Ma’had Ummul Quro, yang telah berusia 50 tahun, berfokus pada penelitian dan pengembangan bahasa Arab dalam berbagai aspek.

Selain itu, dauroh ini juga mencakup program perbaikan bacaan Al-Qur’an dan tahfizh di Masjidil Haram serta kunjungan ke berbagai tempat.

Peserta diharapkan merasa nyaman dalam beribadah selama di Makkah.
Syaikh Prof. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari menyampaikan tiga risalah penting: apresiasi kepada pemerintah dan universitas yang mendukung program ini, mendorong peserta untuk memanfaatkan dauroh secara maksimal, dan mengajak peserta untuk berinteraksi dan berpartisipasi aktif demi kesuksesan dauroh.

Pada hari kedua, sesi yang dipimpin oleh Dr. Abdurrahman Abdullah Al-Qarni, Dekan Institut Pengajaran Bahasa Arab untuk Penutur Asing, Universitas Umm Al-Qura membahas pentingnya pre-test untuk menentukan level siswa dan teknik pemberian soal ujian. Ia menekankan perbedaan antara pembelajar bahasa dan penutur bahasa. Sesi ini juga membahas teknik membaca secara intensif dan ekstensif serta pentingnya pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan bahasa mereka.

Pada hari ketiga, Syaikh Prof. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari menyampaikan materi tentang  tujuan syariah Islam. Ia menekankan pentingnya memahami tujuan di balik setiap ibadah dalam Islam dan bagaimana konsep agama Islam sebenarnya memudahkan umatnya meskipun terkadang terlihat berat.

Hari keempat kembali diisi oleh Syaikh Prof. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari dengan materi tentang cara menangani syubhat. Ia menjelaskan bahaya syubhat dalam akidah dan fikih serta cara menanggulanginya. Sesi ini diikuti oleh pembahasan tentang pengajaran keterampilan mendengar.

Pada hari kelima, Syaikh Prof. Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari menjelaskan hubungan antara pembelajaran bahasa Arab dan Al-Qur’an serta strategi pengajaran unsur bahasa dan maharat melalui pendekatan pengajaran Al-Qur’an.

Kerja sama antara Universitas Darunnajah dan Universitas Ummul Qura diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang, dengan program-program pelatihan yang lebih banyak lagi untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Arab di Indonesia.

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah