Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Akal dan Pikiran yang Sebenarnya?

Akal dan pikiran merupakan anugerah terbesar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kesehatan akal menjadi kunci utama dalam menjalani kehidupan yang berkualitas sesuai tuntunan Islam.

Tulisan ini membahas tentang pandangan Islam mengenai kesehatan akal dan pikiran, ciri-ciri orang yang sehat akal menurut Al-Qur’an dan Hadits, serta cara menjaga kesehatan akal. Berikut uraiannya:

Apa Makna Sehat Akal dalam Islam?

Kesehatan akal dalam Islam tidak hanya berbicara tentang fungsi kognitif semata. Islam memandang akal sehat sebagai kemampuan seseorang dalam membedakan yang haq dan batil.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. Al-Isra: 70)

Bagaimana Ciri Orang Berakal Sehat?

Orang yang sehat akalnya akan menunjukkan keseimbangan dalam berpikir dan bertindak. Mereka mampu mengendalikan emosi saat menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang kuat bukanlah yang menang bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari no. 6114)

Mengapa Harus Menjaga Kesehatan Akal?

Akal yang sehat akan membimbing kita menuju kebaikan. Ketika menghadapi masalah dalam pekerjaan, seseorang dengan akal sehat akan mencari solusi dengan bijaksana.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah Allah menciptakan sesuatu yang lebih mulia daripada akal.” (HR. Tirmidzi no. 2164)

Apa Saja Faktor Perusak Akal?

Dalam kehidupan modern, banyak hal dapat merusak kesehatan akal. Contohnya ketika seseorang kecanduan media sosial hingga mengabaikan kewajiban utama.

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90)

Bagaimana Cara Merawat Akal?

Kesehatan akal perlu dijaga dengan ilmu dan amalan. Saat ini banyak orang mengabaikan waktu belajar karena terlalu sibuk dengan urusan duniawi.

Apa Peran Zikir Bagi Akal?

Zikir menjadi nutrisi penting bagi kesehatan akal. Dalam kehidupan berkeluarga, pasangan yang rajin berzikir akan lebih mudah mengendalikan emosi saat berbeda pendapat.

Kapan Akal Mencapai Optimal?

Akal mencapai kondisi optimal ketika digunakan sesuai fungsinya. Dalam lingkungan kerja, seseorang dengan akal sehat akan mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan konflik.

Kesimpulannya, Islam sangat memperhatikan kesehatan akal sebagai anugerah berharga dari Allah SWT. Menjaga kesehatan akal menjadi kewajiban setiap muslim melalui berbagai amalan yang bermanfaat.

Mari kita mulai merawat kesehatan akal dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, dan menjauhi hal-hal yang dapat merusaknya. Kesehatan akal yang terjaga akan membawa kita pada kehidupan yang lebih berkah.

Pendaftaran Santri Baru