Bagaimana Adab Bersin yang Benar dalam Islam?
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ -أَوْ صَاحِبُهُ-: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ.
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ (segala puji bagi Allah), dan hendaklah saudaranya atau temannya mengucapkan: ‘Yarhamukallah’ (semoga Allah merahmatimu). Apabila ia telah mengucapkan ‘Yarhamukallah’, maka hendaklah ia (yang bersin) mengucapkan: ‘Yahdikumullah wa yuslihu balakum’ (semoga Allah memberi kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).” (HR. Bukhari no. 6224)
Pernahkah kita merenungkan betapa indahnya ajaran Islam tentang adab bersin? Sungguh, tidak ada hal sekecil apapun yang luput dari perhatian agama kita. Bahkan dalam hal yang tampaknya sepele seperti bersin, Islam memberikan tuntunan yang penuh hikmah dan manfaat.
Tulisan ini membahas tentang hukum dan tata cara bersin dalam Islam, hikmah di baliknya, serta pandangan medis tentang etika bersin.
Berikut uraiannya:
Apa Hukum Mengucapkan Alhamdulillah Saat Bersin?
Mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللَّهَ، كَانَ حَقًّا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُولَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ
“Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bersabda: ‘Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila salah seorang di antara kalian bersin lalu memuji Allah, maka menjadi hak atas setiap Muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan: Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu).'” (HR. Bukhari no. 6226)
Berdasarkan hadits ini, kita dapat memahami bahwa mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin bukan hanya sekedar etika, tetapi juga merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan yang diberikan.
Bagaimana Cara Menjawab Orang yang Bersin?
Ketika seseorang bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah”, maka kita dianjurkan untuk menjawabnya dengan mengucapkan “Yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu). Hal ini sesuai dengan hadits yang telah disebutkan di awal.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kita hanya menjawab jika orang yang bersin mengucapkan “Alhamdulillah”.
2. Jika orang tersebut bersin berulang kali, kita tetap menjawab sampai tiga kali. Setelah itu, tidak perlu dijawab lagi.
3. Jika kita tidak mendengar orang tersebut mengucapkan “Alhamdulillah”, kita tidak wajib menjawabnya.
Apa Hikmah di Balik Etika Bersin dalam Islam?
Etika bersin dalam Islam mengandung banyak hikmah yang dapat kita petik:
1. Mengingatkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, bahkan dalam hal-hal kecil seperti bersin.
2. Mempererat hubungan sosial antar sesama Muslim melalui doa dan jawaban yang saling diucapkan.
3. Mengajarkan kita untuk selalu mendoakan kebaikan bagi orang lain.
4. Melatih kepekaan kita terhadap orang di sekitar kita.
5. Menjaga kebersihan dan kesehatan dengan menutupi mulut dan hidung saat bersin.
Bagaimana Cara Bersin yang Sesuai Sunnah?
Bersin yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW meliputi beberapa hal:
1. Menutupi mulut dan hidung dengan tangan atau sapu tangan saat bersin.
2. Mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin.
3. Menjawab orang yang bersin dengan “Yarhamukallah”.
4. Menjawab ucapan “Yarhamukallah” dengan “Yahdikumullah wa yuslihu balakum”.
5. Berusaha untuk tidak mengeraskan suara saat bersin.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bersin Saat Shalat?
Jika kita bersin saat shalat, maka yang sebaiknya dilakukan adalah:
1. Tetap mengucapkan “Alhamdulillah” dalam hati, tanpa mengeluarkan suara.
2. Jika tanpa sengaja terucap dengan lisan, maka shalat tetap sah dan tidak membatalkan shalat.
3. Usahakan untuk tidak bergerak berlebihan saat bersin agar tidak membatalkan shalat.
Apakah Kita Harus Mendoakan Non-Muslim yang Bersin?
Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Sebagian berpendapat bahwa kita tetap boleh mendoakan non-Muslim yang bersin dengan ucapan yang umum seperti “Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu”. Namun, sebagian lain berpendapat bahwa kita tidak perlu mendoakan mereka.
Yang terpenting adalah kita tetap menjaga hubungan baik dan menghormati mereka sebagai sesama manusia.
Bagaimana Menyikapi Orang yang Bersin Berulang Kali?
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk menjawab orang yang bersin hingga tiga kali. Setelah itu, kita tidak perlu menjawabnya lagi. Hal ini berdasarkan hadits:
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَطَسَ رَجُلٌ عِنْدَهُ، فَقَالَ لَهُ: «يَرْحَمُكَ اللَّهُ» ثُمَّ عَطَسَ أُخْرَى، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الرَّجُلُ مَزْكُومٌ»
“Dari Salamah bin Al-Akwa’ RA, bahwa ia mendengar Nabi SAW ketika ada seorang laki-laki bersin di sisinya, beliau mengucapkan: ‘Yarhamukallah’. Kemudian orang itu bersin lagi, maka Rasulullah SAW berkata: ‘Orang ini terkena flu’.” (HR. Muslim no. 2993)
Apa Doa yang Dianjurkan Saat Bersin?
Doa yang dianjurkan saat bersin adalah “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah). Namun, ada juga riwayat yang menyebutkan doa yang lebih panjang:
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.” (HR. Abu Dawud no. 5031)
Bagaimana Pandangan Medis tentang Etika Bersin dalam Islam?
Dari sudut pandang medis, etika bersin dalam Islam sangat sejalan dengan prinsip-prinsip kesehatan modern. Menutupi mulut dan hidung saat bersin dapat mencegah penyebaran kuman dan virus melalui udara. Hal ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit, terutama penyakit saluran pernapasan.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyatakan: “Tindakan sederhana seperti menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah penyebaran penyakit.”
Selain itu, bersin sendiri sebenarnya merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi. Dengan mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin, kita diingatkan untuk bersyukur atas fungsi tubuh yang normal ini.
Kesimpulan
Etika bersin dalam Islam tidak hanya mengajarkan kita tentang adab dalam berinteraksi sosial, tetapi juga mengandung hikmah yang dalam. Mulai dari rasa syukur kepada Allah SWT, menjaga kesehatan, hingga mempererat hubungan antar sesama. Sungguh, Islam adalah agama yang sempurna yang memberikan petunjuk dalam setiap aspek kehidupan kita.
Allah SWT berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Penutup
Marilah kita terus semangat dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam, termasuk dalam hal-hal kecil seperti adab bersin. Setiap ajaran Islam pasti memiliki hikmah dan manfaat, baik yang kita ketahui maupun yang belum kita pahami. Semoga dengan mempelajari dan mengamalkan adab bersin ini, kita semakin meningkat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Yuk, Terapkan Adab Bersin dalam Kehidupan Sehari-hari!
Setelah memahami adab bersin dalam Islam, mari kita mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan diri sendiri, lalu ajarkan kepada keluarga dan teman-teman. Dengan begitu, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga turut berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Ingatlah, perubahan besar selalu dimulai dari hal-hal kecil. Mari bersama-sama menebarkan kebaikan melalui adab bersin yang sesuai dengan ajaran Islam!