Alhamduliilahirabbil’alamiin, kesempatan belajar diluar negeri semakin terbuka lebar bagi para santri dan alumni pesantren. Setelah Mesir, Maroko, Sudan dan Turki kini Darunnajah diberikan lagi sebuah anugerah penuh barakah tersebut. Pada tahun ini dua orang alumninya diberikan kesempatan oleh Allah untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka di sebuah negara yang apabila disebutkan akan membuat orang bertanya-tanya mengapa harus disana?.
Adalah ustadz Wafiq Aulia Al Hafidz dan ustadz Hasan Basri , alumni Darunnajah 2 Cipining Bogor tahun 2015 lalu dengan Rahmat Allah mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Beirut, Lebanon. Sebuah negeri yang terkenal akan percetakan kitab-kitabnya yang tersebar hampir di seluruh dunia Islam.
Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 mereka bersama rombongan berjumlah 16 orang dengan menggunakan salah satu maskapai dari Qatar memulai perjalanan untuk menuntut ilmu di negeri baru mereka. Untuk tahun akademis sekarang, ada 17 calon mahasiswa Indonesia yang diterima untuk melanjutkan pendidikan disana.
Setelah lebih dari 8 jam perjalanan rombongan tiba di Doha Qatar untuk melakukan transit sebelum menuju ke Beirut Libanon. Mereka dan rombongan akhirnya tiba di bandara Rafic Hariri, Beirut Lebanon pada pukul 05.00 waktu setempat setelah menempuh perjalanan 3 jam sebelumnya.
Saat mereka sampai di Libanon mereka disambut oleh salah seorang staf dari kedutaan besar Republik Indonesia untuk Libanon yang bernama Bang Rahman yang notabene merupakan salah seorang mahasiswa Indonesia di sana. Setelah dari bandara mereka langsung menuju masjid Muhammad Al Amin, salah satu Masjid terbesar di Lebanon. Disana mereka disambut oleh Syaikh Amin Kurdi selaku Aminul Darul Fatwa Beirut yang memberikan mereka beasiswa pendidikan dan asrama selama masa studi. Setelah memperkenalkan diri dan ramah tamah dengan beliau dan juga para imam-imam masjid di sekitar Beirut yang pada saat itu baru saja selesai melaksakan majlis ilmi di masjid tersebut, merekapun sarapan dengan jamuan yang telah dipersiapkan oleh pihak Darul Fatwa.
Dari Masjid Muhammad Al-Amin mereka dan rombongan dibawa ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Lebanon dan langsung bertemu dengan Bapak Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanaon, Bapak H.E Achmad Choizin Chumaedy.
Setelah pertemuan tersebut mereka diberikan kesempatan rehat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju asrama mereka masing-masing.
Tepat pada pukul 14.30 waktu setempat mereka pun melanjutkan perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka ikut dalam sebuah acara di Kedutaan Besar Republik Indonesia yakni Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Para mahasiswa baru Indonesia ini ditempatkan pada dua universitas berbeda; ustadz Hasan Basri beserta 5 orang lain mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Al-Azhar Bekaa, sekitar 2 jam perjalanan dari Beirut, universitas yang merupakan cabang dari Universitas Al-Azhar Kairo. Adapun ustadz Wafiq Aulia dan 9 orang lain ditempatkan di Azhar di Akkar. (mr. mim).