Adab Minum dalam Islam: Mengapa Dianjurkan Duduk?

Pernahkah kita memperhatikan bagaimana cara kita minum sehari-hari? Apakah sambil berdiri, duduk, atau bahkan sambil berjalan? Dalam ajaran Islam, ternyata ada adab khusus terkait cara minum yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang menjadi pokok pembahasan dalam hal ini adalah:

لا يَشْرَبَنَّ أحَدٌ مِنكُم قائِمًا، فمَن نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ.

“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa, hendaklah dia memuntahkannya.” (HR. Muslim no. 2026)

Tulisan ini membahas tentang hukum minum sambil berdiri dalam Islam, alasan di balik larangan tersebut, dampak kesehatan, hikmah minum sambil duduk, serta etika minum yang diajarkan dalam Islam.

Berikut uraiannya:

Apa Hukum Minum Sambil Berdiri dalam Islam?

Dalam Islam, hukum minum sambil berdiri menjadi topik yang cukup diperdebatkan di kalangan ulama. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa minum sambil berdiri hukumnya makruh tanzih, yang berarti lebih baik ditinggalkan namun tidak sampai pada tingkat haram.

Pendapat ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu sebagaimana di atas. Namun, ada juga riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah minum sambil berdiri. Ini menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk berpendapat bahwa minum sambil berdiri diperbolehkan, meskipun minum sambil duduk tetap lebih diutamakan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Minum Sambil Berdiri?

Larangan Nabi Muhammad SAW untuk minum sambil berdiri memiliki beberapa alasan. Pertama, minum sambil duduk lebih mencerminkan adab dan kesopanan. Kedua, posisi duduk saat minum memungkinkan seseorang untuk lebih tenang dan fokus, sehingga bisa mengucapkan bismillah sebelum minum dan alhamdulillah setelahnya.

Selain itu, minum sambil duduk juga memungkinkan kita untuk lebih mudah mengatur nafas dan meneguk air secara perlahan. Ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW dalam hadits lain:

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَشْرَبْ ثَلَاثًا، وَلْيُسَمِّ اللَّهَ فِي أَوَّلِهِ، وَلْيَحْمَدْهُ فِي آخِرِهِ

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian minum, hendaklah dia minum dengan tiga kali tegukan, dan hendaklah dia menyebut nama Allah (bismillah) pada awalnya, dan memuji-Nya (alhamdulillah) pada akhirnya.” (HR. Ibnu Majah no. 3892, dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Apa Dampak Kesehatan dari Minum Sambil Berdiri?

Dari segi kesehatan, minum sambil berdiri memiliki beberapa dampak yang kurang baik bagi tubuh. Ketika kita minum sambil berdiri, air yang masuk ke dalam tubuh cenderung langsung jatuh ke bagian bawah lambung dengan tekanan yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan berpotensi menimbulkan masalah pencernaan.

Selain itu, minum sambil berdiri juga dapat menyebabkan tersedak karena air masuk terlalu cepat ke dalam kerongkongan. Ini tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga bisa berbahaya jika terjadi berulang kali.

Apa Hikmah di Balik Anjuran Minum Sambil Duduk?

Anjuran untuk minum sambil duduk memiliki banyak hikmah. Pertama, posisi duduk membuat kita lebih rileks dan tenang saat minum. Ini memungkinkan kita untuk lebih menghayati nikmat minuman yang kita konsumsi dan bersyukur kepada Allah SWT.

Kedua, minum sambil duduk membantu proses pencernaan yang lebih baik. Ketika duduk, otot-otot perut dalam keadaan rileks, sehingga air yang masuk ke dalam tubuh dapat mengalir dengan lebih lembut ke sistem pencernaan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Ayat ini mengingatkan kita untuk makan dan minum dengan adab yang baik, termasuk tidak berlebihan dan memperhatikan cara kita mengonsumsinya.

Apakah Ada Pengecualian untuk Minum Sambil Berdiri?

Meskipun ada anjuran untuk minum sambil duduk, terdapat beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah minum sambil berdiri. Ini menunjukkan bahwa ada pengecualian dalam situasi tertentu.

Misalnya, ketika seseorang berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk duduk, seperti saat berdesak-desakan di tempat umum atau saat dalam perjalanan yang melelahkan. Dalam situasi seperti ini, minum sambil berdiri diperbolehkan asalkan tetap memperhatikan adab-adab lainnya, seperti mengucapkan bismillah dan tidak berlebihan.

Bagaimana Etika Minum yang Diajarkan dalam Islam?

Islam mengajarkan beberapa etika minum yang penting untuk kita praktikkan:

1. Membaca bismillah sebelum minum dan alhamdulillah setelahnya.

2. Minum dengan tangan kanan.

3. Minum dalam tiga tegukan dan bernafas di antara tegukan.

4. Tidak meniup minuman yang panas.

5. Tidak minum langsung dari mulut wadah minuman.

6. Mendoakan orang yang memberi minum.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah dia bernafas di dalam bejana.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 267)

Apa Makna “Memuntahkan Kembali” dalam Hadits tersebut?

Dalam hadits yang menyebutkan “فَلْيَسْتَقِئْ” (falyastaqI’), yang artinya “hendaklah dia memuntahkannya”, para ulama memiliki beberapa interpretasi. Sebagian berpendapat bahwa ini adalah bentuk penekanan akan pentingnya menjauhi kebiasaan minum sambil berdiri.

Namun, banyak ulama yang menafsirkan bahwa perintah ini bersifat anjuran, bukan kewajiban. Imam An-Nawawi dalam syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah untuk menunjukkan betapa tidak disukai minum sambil berdiri, bukan benar-benar memerintahkan untuk memuntahkan minuman yang telah diminum.

Apakah Ada Manfaat Medis dari Minum Sambil Duduk?

Dari sudut pandang medis, minum sambil duduk memang memiliki beberapa manfaat. Posisi duduk membantu sfingter kardiak (katup antara esofagus dan lambung) berfungsi lebih baik, sehingga mencegah refluks asam lambung.

Selain itu, minum sambil duduk juga membantu proses penyerapan air yang lebih baik oleh tubuh. Ketika kita duduk, sistem pencernaan berada dalam posisi yang lebih rileks, sehingga air dapat mengalir dengan lebih lembut dan efisien ke seluruh sistem pencernaan.

Dr. Hidayat Wijayanegara, seorang ahli gizi, menyatakan: “Minum sambil duduk membantu mencegah tersedak dan memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih optimal oleh tubuh.”

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa anjuran minum sambil duduk dalam Islam memiliki dasar yang kuat, baik dari segi agama maupun kesehatan. Meskipun tidak sampai pada tingkat haram, minum sambil berdiri sebaiknya dihindari kecuali dalam situasi yang memaksa.

Adab minum yang diajarkan dalam Islam tidak hanya tentang posisi tubuh saat minum, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain seperti membaca doa, minum dengan tangan kanan, dan minum dengan perlahan. Semua ini bertujuan untuk menjaga kesehatan kita dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.

Penutup

Marilah kita berusaha untuk menerapkan adab minum yang diajarkan dalam Islam dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun mungkin terasa sulit pada awalnya, dengan pembiasaan dan niat yang baik, insya Allah kita akan mampu melakukannya dengan konsisten.

Semoga dengan mempelajari dan mengamalkan adab minum ini, kita tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi juga meraih keberkahan dan ridha Allah SWT dalam setiap tegukan air yang kita minum.

Bagaimana Kita Bisa Menerapkan Adab Minum dalam Kehidupan Sehari-hari?

Mari kita mulai dengan langkah-langkah kecil. Cobalah untuk selalu duduk saat minum di rumah. Ketika berada di luar rumah, usahakan untuk mencari tempat duduk sebelum minum. Ajaklah keluarga dan teman-teman untuk melakukan hal yang sama. Dengan konsisten menerapkan adab minum ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pendaftaran Santri Baru