Kesuksesan bukanlah sesuatu yang datang secara kebetulan. Ia adalah hasil dari konsistensi dalam menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif yang telah terbukti membawa seseorang menuju puncak pencapaian. Dalam perspektif Islam, kesuksesan sejati adalah keseimbangan antara pencapaian duniawi dan ukhrawi, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Qashash [28]: 77:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
Berikut adalah enam perilaku fundamental yang menjadi karakteristik orang-orang sukses yang perlu kita teladani.
1. Pendengar yang Baik
Kemampuan mendengarkan dengan baik adalah seni yang sering terlupakan di era modern. Orang sukses memahami bahwa mendengarkan bukan sekadar diam saat orang lain berbicara, melainkan upaya aktif untuk memahami perspektif, kebutuhan, dan masukan dari orang lain.
Nilai dalam Islam: Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam hal mendengarkan. Beliau selalu memberikan perhatian penuh kepada lawan bicaranya, bahkan kepada anak kecil sekalipun. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah memalingkan wajahnya dari seseorang yang sedang berbicara dengannya hingga orang tersebut selesai atau berpaling terlebih dahulu.
Manfaat Praktis:
- Memperoleh informasi berharga yang mungkin terlewatkan
- Membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat
- Menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi
- Belajar dari pengalaman dan perspektif orang lain
2. Memprioritaskan Hal yang Penting Dulu
Orang sukses memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang penting dan yang mendesak. Mereka tidak terjebak dalam aktivitas yang hanya tampak sibuk namun tidak produktif.
Prinsip Manajemen Waktu: Konsep ini sejalan dengan Matriks Eisenhower yang membagi tugas menjadi empat kuadran berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi. Orang sukses fokus pada kuadran penting-tidak mendesak, yaitu perencanaan jangka panjang, pengembangan diri, dan membangun hubungan.
Perspektif Islam: Allah SWT berfirman dalam QS. Al-‘Asr [103]: 1-3, mengingatkan manusia tentang pentingnya memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat: iman, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Langkah Implementasi:
- Buat daftar prioritas setiap pagi
- Kerjakan tugas terberat saat energi maksimal
- Delegasikan atau eliminasi tugas yang tidak penting
- Review dan evaluasi prioritas secara berkala
3. Berani Mengambil Risiko
Kesuksesan menuntut keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan mengambil risiko yang terkalkulasi. Namun, berani mengambil risiko bukan berarti sembrono, melainkan keputusan yang didasari analisis matang dan persiapan optimal.
Kisah Inspiratif: Para sahabat Nabi ﷺ adalah contoh nyata keberanian mengambil risiko. Ketika Rasulullah ﷺ mengajak berhijrah ke Madinah, mereka meninggalkan harta, keluarga, dan tanah kelahiran demi menegakkan agama Allah. Risiko yang mereka ambil dengan penuh iman ini akhirnya membuahkan kemenangan Islam.
Prinsip Mengambil Risiko:
- Lakukan riset dan analisis mendalam
- Pertimbangkan skenario terburuk dan persiapkan mitigasi
- Mulai dengan risiko kecil untuk belajar
- Tawakal setelah ikhtiar maksimal
Rasulullah ﷺ bersabda: “لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا” – “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki, ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
4. Tidak Takut akan Kegagalan
Orang sukses memandang kegagalan sebagai guru terbaik, bukan akhir dari segalanya. Mereka memahami bahwa setiap kegagalan adalah pembelajaran berharga menuju kesuksesan.
Mindset Growth: Thomas Edison gagal ribuan kali sebelum menemukan bola lampu. Ketika ditanya tentang kegagalannya, beliau menjawab: “Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.”
Perspektif Islam: Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan ujian. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2]: 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Cara Menghadapi Kegagalan:
- Evaluasi apa yang salah tanpa menyalahkan diri berlebihan
- Ambil hikmah dan pelajaran dari setiap kegagalan
- Bangkit lebih kuat dengan strategi yang diperbaiki
- Jangan biarkan kegagalan menghentikan langkah
5. Bertanggung Jawab Penuh atas Hidup Mereka Sendiri
Orang sukses tidak mencari alasan atau menyalahkan keadaan. Mereka memahami bahwa mereka adalah arsitek kehidupan mereka sendiri dan bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan yang diambil.
Prinsip Akuntabilitas: Dalam Islam, konsep pertanggungjawaban sangat kuat. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:
“كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ”
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Implementasi:
- Berhenti menyalahkan orang lain atau keadaan
- Fokus pada apa yang bisa dikendalikan
- Buat rencana dan eksekusi dengan konsisten
- Terima konsekuensi dari setiap keputusan
6. Tidak Pernah Berhenti Belajar
Dalam dunia yang terus berubah, pembelajaran berkelanjutan adalah keharusan, bukan pilihan. Orang sukses adalah pembelajar seumur hidup yang selalu haus akan pengetahuan dan pengembangan diri.
Perintah Menuntut Ilmu: Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ adalah perintah untuk membaca (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5). Ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda: “طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ” – “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Metode Pembelajaran Efektif:
- Baca buku minimal 30 menit setiap hari
- Ikuti kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
- Belajar dari mentor atau orang yang lebih berpengalaman
- Refleksikan pengalaman sehari-hari sebagai pembelajaran
- Terapkan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan nyata
Kesimpulan
Keenam perilaku ini bukanlah talenta bawaan, melainkan kebiasaan yang dapat dilatih dan dikembangkan oleh siapa saja yang memiliki tekad kuat. Kesuksesan sejati dalam perspektif Islam adalah keseimbangan antara kesuksesan dunia dan akhirat, yang diraih melalui ikhtiar maksimal, akhlak mulia, dan tawakal kepada Allah SWT.
Mulailah dengan memilih satu atau dua perilaku untuk difokuskan, lalu tingkatkan secara bertahap. Ingatlah bahwa perjalanan menuju kesuksesan adalah maraton, bukan sprint. Yang terpenting adalah konsistensi dan istiqamah dalam menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif ini.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ” – “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara kontinyu meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)




