Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah (STAIDA), Islamic Book Fair tahun ini merupakan book fair yang istimewa. Sebabnya, salah satu dosen sekolah tinggi ini yaitu Dr. Saifullah Kamalie, M.Hum, tampil membedah buku Biografi Said Nursi bersama Prof. Dr. KH. Abdul Somad yang dikenal dengan panggilan UAS.
Menurut Dr. Saiful, Alhamdulillah acara bedah buku Biografi Said Nursi yang judul aslinya Sirah Badiuzzaman Said an-Nursi bersama Ustadz Abdul Somad yang diselenggarakan Islamic Book Fair (Ahad, 1 Maret 2020) berjalan lancar. Sekitar 2000 orang menghadiri acara tersebut. Dalam bedah buku tersebut Ustadz Abdul Somad menyampaikan kecerdasan Said Nursi, sehingga banyak karya klasik dalam bidang Islam dihafal dan dipahami oleh Said Nursi, bahkan kamus pun dihafal oleh Nursi.
Selain itu UAS menyampaikan bahwa banyak ungkapan Nursi yang membuatnya takjub seperti “Wahai para penguasa jadikan istanamu sebagai universitas” dan “Eropa mengandung Islam, suatu saat nanti melahirkan Islam, sementara Turki Utsmani mengandung Eropa dan akan melahirkan Eropa. UAS juga mengatakan Said Nursi adalah ulama yang menjalankan hakikat-syariat, menggabungkan ilmu agama-sains, seorang pejuang di medan perang sekaligus ulama yang zuhud.
Dalam sesi tanya-jawab usai acara bedah buku, salah seorang hadirin bertanya bagaimana agar ketika ilmu semakin bertambah banyak hati tetap rendah hati alias tawaduk. Ustaz Abdul Somad Batubara sebelum memberikan tip agar tetap tawaduk kendati tinggi ilmu, menceritakan pengalaman dirinya sendiri. Seperti yang sudah banyak diketahui banyak orang ustaz yang secara akademik ini sudah memiliki gelar profesor doktor, kemanapun pergi selalu disambut luar biasa. Para petinggi negara dan penguasa daerah mengarahkan kemampuan untuk menghadirkan beliau, mulai penjemputan dengan kendaraan mewah hingga helikopter, disediakan jamuan yang luar biasa. Kata beliau, jika tidak kuat berpegang pada agama, celah seperti itu sudah disusupi setan untuk m…
Selain membedah buku Biografi Said Nursi, Dr. Saifullah juga bertemu dengan kang Abik panggilan akrab dari Habiburrahman El Shirazy yang merupakan penulis buku “Api Tauhid” buku ini berbicara tentang roman dan sejarah. Bagi kang Abik buku ini merupakan menu baru, ini sejarah. Baginya kalau hanya menampilkan sejarah murni akan terasa berat, maka dia meramu sejarah tersebut dengan roman. Namun, para pembaca tetap bisa melihat sejarah dengan gaya roman. Sehingga, untuk mempelajari sejarah menjadi mudah dicerna.
Dalam kesempatan itu keduanya bercengkrama dan berdiskusi, menurut Dr. Saifullah dirinya pengagum Said Nursi yang kemudian menerjemahkan karya murid-muridnya yang sekarang menjadi Biografi dan diterbitkan oleh Nur Semesta dan dibedah oleh UAS di IBF kali ini, sedangkan kang Abik menuangkan kekagumannya pada sosok said nursi dengan menulis roman “Abi Tauhid” dan diterbitkan oleh Republika.
Menurut Dr. Saifullah Buku biografi ini merupakan karya paling lengkap yang ditulis semasa hidup Bediuzzaman Said Nursi (1877-1960 M), paling panjang rentang waktunya, dan paling dekat hubungannya dengan beliau. Selain itu, buku ini merupakan kompilasi yang sarat dengan situasi-situasi edukatif yang tulus dan adegan-adegan emosional yang menyentuh. Ia juga merupakan jendela di mana pembaca dapat melihat berbagai peristiwa yang telah terjadi pada masa transisi kekhalifahan Turki Usmani menjadi Republik Turki yang sekuler dan peran Said Nursi dalam mempertahankan identitas keislaman masyarakat Turki.
Selain itu, menurut Dr. Saifullah buku Biografi Said Nursi ini ditulis oleh sekelompok muridnya yang belajar langsung kepada beliau, selalu mengikuti ketika berdakwah, bahkan turut bersama dalam penjara, pengasingan dan penyiksaan sehingga mengetahui persis keadaan gurunya dari dekat. Oleh karena itu, sangat wajar jika mereka bercerita kepada kita tentang sosok Said Nursi dan Risalah Nur-nya dengan penuturan mereka yang hidup bersamanya, bukan penuturan orang yang mengutip kemudian hasil kutipannya itu ditulis untuk dijadikan sejarah.
Penyusunan buku ini juga berdasarkan karya-karya Said Nursi sendiri, surat-surat pribadi dan beberapa pembelaannya di pengadilan yang dikemas dengan narasi historis, buku ini menyajikan kisah komprehensif dan objektif tentang perjuangan dan pengabdian ulama terkemuka ini, yang tidak kalah menarik, buku ini telah mendapat legitimasi dari Said Nursi sendiri sehingga otentisitasnya tidak diragukan lagi.
Semoga Dr. Saifullah Kamalie, M.Hum bisa terus berkarya beberapa buku terjemahan beliau yang sudah tersebar luas di antaranya adalah; pendidikan ana (Tarbiyatul Aulad; Abdullah nashih ulwan), Jawami’ al-Kalim keindahan retorika hadits Nabi Muhammad SAW (penyunting) dan lain-lain.