Indonesia adalah negara yang kaya akan bahasa, suku bangsa, kesenian daerah, dan lain – lain. Kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dikarenakan negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Terdapat garis pemisah antar daerah, yakni lautan. Hal ini menyebabkan kurangnya kontak da komunikasi antar satu daerah dengan daerah lain. Namun, perbedaan – perbedaan yang dimiliki Indonesia tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Karena bangsa Indonesia memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika atau berbeda – beda tetapi tetap satu jua. Persatuan yang tercipta diantara bangsa Indonesia tidak serta merta terjadi begitu saja. Dalam mencapai persatuan ini membutuhkan perjuangan yang sangat keras. Dalam tulisan ini, penulis akan menjabarkan bagaimana proses pembentukan bangsa indonesia dan hal apa saja yang melatar belakangi proses pembentukan bangsa indonesia.
Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia selama lebih dari dua ratus tahun membuat pengaruh Belanda terhadap Indonesia sangat besar. Belanda mengendalikan hajat hidup bangsa Indonesia. Namun, diantara kediktatoran Belanda terhadap Indonesia ada hal yang membuat Belanda takjub terhadap Indonesia, yakni fitrah dan peradabannya. Bahkan, mereka menyadari bahwa kekayaan dan kemampuan komersial Asia bagian selatan dan timur jauh lebih maju dibanding Eropa (Viekke, 1961, p.381).
Pada tahun 1906, Wahidin Sudiro Husodo yang merupakan dokter asal Jawa berkeliling pulau jawa untuk mengumpulkan dan yang akan digunakan untuk membiayai beasiswa bagi putra – putra Jawa. Melihat perjuangan yang dilakukan oleh Wahidin Sudiro Husodo membuat tiga murid sekolah kedokteran Jawa (STOVIA) tergugah. Mereka memutuskan mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 yang merupakan organisasi Jawa yang bertujuan untuk mempromosikan budaya. Mereka adalah Dr. Sutomo, Goenawan Mangunkusumo, dan Soeraji. Selama setahun setelah bedirinya, Budi Utomo telah beranggotakan lebih dari 10.000 orang. Anggota – anggota Budi Utomo terdiri atas pejabat pemerintahan, bangsawan Jawa, dan intelektual Indonesia. Dengan berdirinya Budi Utomo menunjukkan awal mula pergerakan nasionalisme bangsa Indonesia.
Berdirinya Budi Utomo, membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia lainnya. Hal ini terbukti dengan lahirnya organisasi pergerakan nasional berbasis agama seperti Sarekat Dagang Islam (didirikan tahun 1911) yang kemudian berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912. Dalam kurun waktu lima tahun, Sarekat Islam telah beranggota 800.000 orang.
Semangat pergerakan nasionalisme bangsa Indonesia juga tersebar pada mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Belanda. Kemerdekaan negara – negara Baltik membuat para mahasiswa tersebut sadar akan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Disamping itu, faktor dari dalam negeri seperti kegemilangan masa lampau bangsa Indonesia, penderitaan yang dialami rakyat akibat penjajahan, dominasi ekonomi kaum cina di Indonesia, penggunaan istilah Indonesia sebagai identitas nasional, dan lain – lain membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia . Disamping faktor tersebut, terdapat faktor dari luar negeri yang turut andil dalam bangkitnya nasionalisme bangsa Indonesia, diantaranya kemenangan Jepang atas Rusia, kegemilangan Filipina di bawah pimpinan Jose Rizal, gerakan Nasionalisme Cina, gerakan Turki Muda dan dilaksanakannya partai kongers di India. Puncak perjuangan bangsa Indonesia terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 ketika Syahrir yang merupakan golongan muda mendengar berita kekalahan Jepang atas Amerika Serikat akibat pengeboman atom yang dilakukan oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Golongan muda mendesak Soekarno untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun, Soekarno tidak mau dan memilih untuk menunggu perintah dari Jepang. Hal ini membuat golongan muda kesal dan mengasingkan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Hingga akhirnya pagi harinya, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno membacakan naskah Prokalamasi didampingi oleh Moh. Hatta di depan rakyat Indonesia dan melakukan pengibaran bendera merah putih dan penyanyian lagu Indonesia Raya. (Sumber : Sejarah Indonesia kelas XI SMA)
(DN.COM/almas_khalishah)