Meneruskan kajian yang disampaikan Bapak KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc pada Rabu siang 14 September 2016 ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I membahas pentingnya bersyukur dan tawakkal.
Kepala Biro Pengasuhan Santri tersebut menjelaskan bahwa sejatinya ketika seseorang mau dan mampu melakukan amal sholeh bukanlah karena faktor kesehatan, waktu luang dan kepintaran, namun lebih karena kehendak dan pertolongan Allah SWT semata.
Oleh karenya jika selesai dari sebuah amal sholeh kita dianjurkan membaca hamdalah dengan lafadz الحمد لله الذي بنعته تتم الصالحات artinya Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNYA terselesaikan amal-amal sholeh.
Suami ustadzah Upi Nurjanah, Lc tersebut juga menceritakan ulang kisah seorang sahabat yang ketika masuk masjid membiarkan ontanya tidak terikat. Kemudian ketika Rasulullah bertanya, laki-laki tadi menjawab : Saya tawakkal kepada Allah!, maka Rasulullah yang mulia memperbaiki aqidah orang tersebut dengan nasehat : Ikat dulu Ontamu dengan benar, setelah itu tawakallah kepada Allah SWT!.
Di ujung penyampaian, abi dua putri; Ezzat El Wazira dan Syakira Shofwa El Widad mengajak para santri melantunkan Sholawat Syifa untuk kesehatan lahir dan bathin :
اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودواءها، وعافية الأبدان وشفاءها، ونور الأبصار وضياءها، وعلى آله وصحبه وسلم. (mr. mim).