Kegiatan Ujian Lisan Santri Putri Nurul Ilmi Darunnajah 14 merupakan salah satu agenda penting dalam rangka evaluasi pembelajaran. Ujian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan santri dalam penguasaan bahasa Arab, bahasa Inggris, serta pemahaman Al-Qur’an. Santri diwajibkan untuk tampil di depan penguji untuk menjawab berbagai pertanyaan yang meliputi hafalan, percakapan, hingga interpretasi naskah. Proses ini menekankan aspek keberanian, ketelitian, serta kecakapan berbahasa dan keagamaan.
Ujian ini melibatkan seluruh santri putri Nurul Ilmi Darunnajah 14 beserta para ustadz dan ustadzah sebagai penguji. Tim penguji dipilih dari kalangan guru senior yang berpengalaman di bidang bahasa dan keagamaan. Mereka bertugas untuk memberikan penilaian secara objektif serta memberikan umpan balik yang konstruktif kepada santri. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman sesama santri juga memberikan semangat tambahan selama proses ujian.
Kegiatan ujian lisan dilaksanakan setiap akhir semester sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran. Untuk periode ini, ujian dimulai pada awal bulan November dan berlangsung selama dua pekan. Jadwal ujian telah diatur dengan cermat agar semua santri mendapat giliran tampil dengan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri secara matang.
Ujian lisan dilangsungkan di ruang khusus yang telah disediakan di Pondok Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14. Lokasi ujian dirancang agar memberikan suasana kondusif untuk santri dalam menampilkan kemampuan mereka. Pengaturan ruangan meliputi meja dan kursi penguji, serta area yang cukup luas agar santri dapat bergerak bebas saat melakukan simulasi percakapan atau kegiatan ujian lainnya.
Pelaksanaan ujian lisan bertujuan untuk membangun kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di depan umum para santri. Selain itu, ujian ini memberikan penilaian yang menyeluruh atas kemampuan santri dalam bahasa dan agama, yang merupakan fondasi utama dalam pendidikan di pesantren. Ujian lisan juga mendorong santri untuk lebih giat belajar dan memperkuat keterampilan yang akan sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan ujian lisan dilakukan secara bertahap. Santri dihadapkan pada beberapa sesi yang meliputi ujian hafalan, ujian percakapan, dan sesi interpretasi teks keagamaan. Setiap santri diberikan waktu tertentu untuk tampil dan menunjukkan kemampuannya di depan penguji. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, seperti ketepatan pengucapan, kelancaran berbicara, dan pemahaman materi yang disampaikan.