Dalam laman Wikipedia kata “Pahlawan” berasal dari kata sansekerta pahala (kebaikan) dan wan (“orang”). Yang berarti orang yang darinya menghasilkan sebuah buah (pahala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama. Atau bisa juga diartikan orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani.
Dari definisi di atas, maka para guru juga bisa disebut sebagai pahlawan, karena merak telah berkontribusi banyak lewat Pendidikan dan pengajarannya untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Bila diartikan lebih luas maka orang yang telah memberikan manfaat kepada orang lain bisa juga disebut sebagai pahlawan, entah besar atau kecil, banyak atau sedikit manfaat yang telah ia berikan.
Tangga 10 November dalam kalender nasional diperingati sebagai hari Pahlawan, maka dalam momen seperti ini bisa kita katakan bahwa tiap guru adalah pahlawan dengan beberapa alasan. Yang pertama: para guru adalah orang yang telah mengorbankan waktunya, pikiranya, dan tenaganya untuk mendididik anak bangsa dengan berbagai ilmu pengetahuan di tengah tengah masyarakat. Bangdsa yang maju dimulai dari pendidikannya dan gurulah ujung tombak terdepan dalam misi mencerdaskan anak bangsa ini.
Kedua: guru adalah pekerjaan yang membutuhkan mental kuat, pekerjaan mendidik anak bangsa dari berbagai macam latar belakang, suku, agama, sosial, dan keluaga. Pekerjaan yang mengharuskan guru pandai mengatur strategi dan emosi, bervisi jauh kedepan dan berorientasi pada kemajuan pendidikan dan kemaslahatan masyarakat luas.
Ketiga: guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru harus bisa menjadi panutan dan tuntunan bagi para muridnya dan juga masyarakat sekitarnya. Panutan dan tuntunan akan kemuliaan akhlaknya, ketaatan pada agamanya, dan tentunya keikhlasanya dalam mengemban amanat sebagai pendidik.
Banyak sekali kisah-kisah guru yang patut menjadi renungan dan juga tauladan bagi kita yang masih muda. Seperti guru yang mengabdi di daerah perbatasan ataupun di daerah pedalam dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta akses menuju lokasi yang sulit tidak menyurutkan langkah para guru untuk mendidik anak bangsa agar dapat merasakan buah dari kemerdekaan.
Jangan bertanya tentang jumlah honor atau insetif yang mereka dapatkan dari jerih payah mereka, terkadang ongkos trasportasi menuju lokasi mengajar lebih besar daripada insetif bulanan yang mereka terima. Keikhlasan dan rasa syukur yang membuat merekalah tanpa pamrih mengabdikan diri pada dunia Pendidikan yang kelak insya allah akan memuliakannya di hadapan Sang Pencipta.
Di hari pahlawan ini layaklah kita katakan, bahwa tiap guru adalah pahlawan. Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan tenaga, waktunya, dan pikirannya untuk mendidik anak bangsa. Merekalah pahlawan sejati, dari merekalah para guru yang menanamkan pondasi dasar ilmu dan pengetahuan yang mengantarkan para muridnya menjadi orang-orang yang sukses dan berguna bagi orang banyak.