Merujuk kepada salah-satu wasiat wakif dan pendiri Darunnajah, KH. Abdul Manaf Mukhayyar (alm.), bahwa di setiap lembaga pendidikan Darunnajah harus dikembangkan program kaderisasi dan keberfihakan pendidikan kepada mereka yang tidak mampu secara ekonomi.
Secara implementatif kebijakan tersebut dilaksanakan dengan sistem beasiswa Ashabunnajah yaitu mereka yang berpotensi dari sisi akademis dan non akademis namun lemah dari sisi ekonomi maka akan diberikan kesempatan belajar secara gratis di Darunnajah dengan sistem subsidi silang. Teknisnya setiap sepuluh santri yang membayar maka terdapat satu santri yang digratiskan. Seusai tahapan pendidikan, mereka akan menjadi kader Darunnajah, baik di dalam maupun di luar pesantren.
Santri kader atau biasa disebut Ashabunnajah telah ada semenjak pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor berdiri pada 18 Juli 1988 lalu. Selain belajar formal di kelas sebagimana para santri pada umumnya, mereka juga mendapat kesempatan pelatihan life skill dengan bertugas/magang di koperasi pelajar, kantin, dapur umum, engeenering, perairan, laundry, perkebunan, peternakan dan lain sebagainya.
Dalam praktiknya, para santri kader militan itu membutuhkan motivasi dan arahan berkesinambungan dalam melakukan tugas amanah suci masing-masing, agar mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk warga pesantren dan juga umat Islam (tamu). Maka dari itu pada 21-23 April 2017 lalu, ustadz Ahmad Rosikhin Wasyraf, S.Pd.I selaku Kepala Biro Pengkaderan yang notabene juga alumni perdana program kader Ashabunnajah, mengadakan sebuah acara pelatihan dengan tema Excellent Service. Dengan pelaksanaan Excellent Service ini, ustadz Rosikhin berharap kwalitas pelayanan dan pendidikan terus meningkat dari masa ke masa.
Beberapa nara sumber berkompenten di bidangnya dihadirkan. Mereka juga merupakan alumni kader yang kini sudah memegang amanah berat namun mulia di pesantren, antara lain; Kepala Biro Usaha, ustadz H. Trimo Abu Labib, S.Ag yang menyampaikan detail manajemen unit-unit usaha perekonomian pesantren dan Kepala Biro Pengasuhan Santri, ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I yang menyampaikan motivasi personality upgrading dan Islamic leadership Basic,Kepala Lembaga Tahfidzul Qir’an, ustadz Asmari Ihsan, S.Kom, Al Hafidz dan Kepala Asrama Santri Cilik, ustadz Imam Ghozali, S.Pd.I. Hingga tahun khidmah 2016/2017 ini jumlah alumni kader Ashabunnajah 158 orang (126 pria dan 32 wanita).
Tampak para peserta yang terdiri dari 75santri (38 santriwan dan 37 santriwati) kader antusias dengan kegiatan yang berlokasi di aula Tahfidh ini. Dalam sesi motivasi, bahkan masing-masing peserta bisa mengukur tingkatan percaya diri dan motivasinya dengan perangkat angket yang telah disiapkan oleh nara sumber. Mereka juga berpose bersama nara sumber sebagai bentuk lain transfer motivasi dan berbagi energi positif. (mozart & mr. mim).