Muhsin Syihab, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengunjungi Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta. Kunjungan tersebut dalam rangka mengisi kegiatan pembekalan santri akhir kelas 6 TMI Darunnajah, Sabtu (18/6/2022).
Mantan Dubes RI untuk PBB yang juga merupakan sahabat Pimpinan Pesantren Darunnajah yaitu K.H. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs. saat kuliah di Inggris, beliau berkesempatan menyampaikan materi terkait keahlian diplomasi dan pentingnya dalam peran bernegara kepada santri akhir kelas 6 TMI Darunnajah di Jakarta.
“Diplomasi yang dilakukan oleh Muhsin Syihab ini adalah diplomasi ala Rasulullah dan jiwanya Muhsin Syihab adalah jiwa santri,” kata K.H. Hadiyanto Arief dalam sambutannya yang mengaku sangat senang atas kunjungan Muhsin Syihab karena menginspirasi banyak santri.
“Santri harus berani bermimpi setinggi tingginya. Mengambil peran di percaturan global di berbagai bidang.” pesan Bapak Muhsin Syihab, Staff Ahli Kementerian Luar Negeri bidang Kerjasama Lembaga. Keahlian berbahasa, keterampilan interpersonal santri menjadi bekal berharga untuk berperan di masyarakat global.
Dalam kesempatan tersebut, Muhsin Syihab menjelaskan, public diplomacy merupakan soft power sebagai alat untuk memahami dan mendukung apa yang kita lakukan, serta membangun hubungan internasional yang dapat membantu meningkatkan pencapaian bangsa kita.
Muhsin menegaskan, pemuda sebagai salah satu pelaku diplomasi berperan menjadi future leaders, generasi 4.0 dan youth the explorer diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan menjadi pemuda-pemuda produktif penggerak kemajuan dengan memanfaatkan bonus demografi. “Dare to dream! Berani bermimpi itulah pemuda,” tegas Muhsin Syihab.
Dalam kunjungan tersebut Muhsin Syihab turut memberikan ucapan selamat atas berdirinya Universitas Darunnajah, Semoga Universitas Darunnajah dapat melestarikan nilai-nilai pesantren yang modern, moderat, dan sejalan dengan berbagai tujuan para pendiri bangsa dalam mewujudkan masyarakat indonesia yang adil dan makmur serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan juga keadilan sosial.
(DN.COM/almas_khalishah)