Jum’at, 1 Oktober 2021, Pertemuan kelima yang juga terakhir dari Diskusi Interaktif ini. Bertempat di Hotel Park Regis Arion Kemang, Jakarta Selatan. Pembicara pertama adalah Dr. Rena Latifa yang menyampaikan materi tentang membangun ketahanan diri bagi remaja melalui tiga aspek. Ketiga aspek ini adalah regulasi diri, asertifitas, dan reaching out.
Regulasi diri adalah kontrol/membatasi atau mengetahui diri untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Cara regulasi diri ini melalui tiga cara; berpikir kritis, manajemen waktu dan mengelola perasaan. Perilaku asertif atau asertifitas adalah berani jujur menyampaikan apa yang diinginkan atau tidak diinginkan secara langsung dengan tegas dan konsisten. Contohnya adalah tegas, bersikap tenang, percaya diri, tatap lawan bicara dan berbahasa sopan. Reaching out adalah kemampuan untuk mencapai tujuan atau potensi, yang dapat diraih dengan beberapa cara. Pertama, membuat mind map figure atau mind map smart (spesific, misurable, attainable, relevant, timely). Kedua dengan menghadapi tantangan atau hambatan. Ketiga dengan mengelola stres, dan keempat dengan meningkatkan keterampilan sosial.
Selain itu Dr. Rena juga menyampaikan empat dampak yang terjadi apabila terjangkit narkoba. Pertama, dampak fisik yaitu kerusakan sistem saraf dapat mengakibatkan kematian. Kedua, dampak psikis yaitu gelisah, sulit berkonsentrasi dan agresif. Ketiga, dampak ekonomi yaitu menghabiskan uang tanpa manfaat, menambah hutang dan menjadi miskin. Keempat, dampak sosial yaitu membuat malu orang tua dan dikucilkan lingkungan.
Pemateri selanjutnya adalah Bapak Tubagus Wahyudi yang menyampaikan materi tentang public speaking. Seseorang apabila ingin diperhatikan secara penuh ketika berbicara di depan melalui tiga teori bersuara. Pertama, attention voice yaitu suara tinggi agar pendengar memperhatikan penuh apa yang dibicarakan. Kedua, neutral voice atau suara netral yaitu ketika pembicara sudah masuk ke bahan pembicaraan. Ketiga, persuasi voice yaitu suara mengajak dengan tujuan untuk memotivasi pendegar.
Selain itu peserta juga mempraktikkan gerakan tangan dan kaki saat berbicara di depan. Pertama, kaki dibuka sedikit dan tidak V. Kedua, tangan diangkat sejajar dengan pinggang. Ketiga, berbicara dengan tiga teori suara tadi. Keempat, mata memandang ke arah pendengar.
Pada Jumat malam, pemateri menyampaikan tentang Keluarga Peduli. Keluarga merupakan lingkungan dimana seorang anak pertama kalinya mengenal orang-orang di sekitarnya sebelum bervaliasi ke masyarakat secara luas. Dan keluarga merupakan salah satu agent of change, karena secara emosional dukungan keluarga sangat penting. Ketidakfungsian peran dalam keluarga berdampak: sistem keluarga tidak berjalan baik, timbul perlakuan-perlakuan keluarga yang saling menyakiti dalam kehidupan keluarga, serta menimbulkan konflik yang memicu perilaku buruk dari anggota keluarga.
Fungsi keluarga yaitu tempat dimana seseorang bergantung. Sedang peran keluarga menjadi faktor penting agar memberikan kekuatan dan motivasi agar melampaui kondisi ini. Kemampuan berkomunikasi dengan keluarga terbagi menjadin dua, pertama penghargaan yaitu saling memperhatikan, kedua yaitu komunikasi yang positif.
Reinanda Destha Arya, Peserta Dialog Interaktif bersama BNN Kota Jakarta Selatan, Santri kelas 5A TMI Darunnajah