Program Pesantren Kilat Internasional 2025 secara resmi dibuka oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah, di Aula Al Ghozali Pesantren Darunnajah, Jakarta pada Kamis (02/01/2025).
Dalam sambutannya, K.H. Hadiyanto Arief menyampaikan rasa bangga dan harapan besar atas terselenggaranya program ini, yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk warga negara Indonesia yang tinggal di Australia dan warga negara Australia.
“Kami berharap program ini dapat memberikan pengalaman berharga yang tidak hanya memperkuat pemahaman agama, tetapi juga mempererat hubungan antarbudaya,” ujar K.H. Hadiyanto.
Beliau juga menekankan pentingnya pesantren sebagai sistem pendidikan khas Indonesia yang tidak hanya mencetak individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membangun karakter moral yang kuat.
“Di pesantren, kita diajarkan untuk melihat kehidupan dengan makna yang lebih dalam, melalui cinta, pengetahuan, dan iman. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi para peserta,” tambahnya.
Program ini diikuti oleh 18 peserta yang akan menjalani serangkaian kegiatan intensif selama dua minggu. Kegiatan meliputi pembelajaran Al-Qur’an, kelas fiqih, diskusi keislaman, serta wisata edukatif ke beberapa objek wisata lokal.
Selain itu, peserta juga diajak untuk merasakan langsung kehidupan di pesantren, termasuk rutinitas bangun dini hari, beribadah, dan belajar bersama santri lainnya.
“Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk belajar hal baru dan mengenal budaya pesantren lebih dekat,” ujar panitia, Ustadz Agan Priam Bagus.
Acara pembukaan ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Darunnajah, K.H. Busthomi Ibrohim, M.Ag., Ph.D.; Rektor Universitas Darunnajah, Dr. Much. Hasan Darojat; dan Wakil Rektor III Universitas Darunnajah, Dr. Muhammad Irfanudin Kurniawan M.Ag dan Mr. Ali Abdullah.
Seluruh peserta diharapkan dapat memanfaatkan waktu mereka dengan baik selama program berlangsung dan membawa pulang pelajaran berharga, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat di lingkungan mereka.
Pesantren Kilat Internasional 2025 ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter global dan memiliki nilai-nilai Islam yang kuat.