Inilah pos yang ditunggu-tunggu oleh para peserta perjumsa, yaitu halang rintang yang berlokasi di sungai dan sawah.
Pos yang dikomandoi oleh kak Toni, Kak Haris, kak labib, kak Sholeh dll yang berjumlah 10 orang, memberikan tantangan yang lumayan ekstrim yaitu menuruni sungai, merangkak dalam arus air, dan menaiki bibir sungai dengan bantuan tali.
Ketika merangkak dalam air, semua badan harus tenggelam dan baru boleh mengangkat badan setelah setelah menyusuri sungai kurang lebih 15 meter.
Aku beberapa kali jatuh sewaktu berada di sungai, karena batu yang saya injak licin, begitupun ketika di sawah, juga beberapa kali terpeleset karena pematang sawah yang aku injak baru di cangkul, baju, celana, dan sepatuku penuh dengan lumpur, tutur salah seorang peserta laki laki yang sedang istirahat di bawah pohon kelapa.
Menurut kakak pembina yang tidak mau disebtukan namanya, mengatakan bahwa, ini rute terpanjang dan terlama selama didakanya kegiatan perjumsa. Perlu ada koreksi dan evaluasi untuk rute jelajah alam ini, seandainya, perjumsa tahun depan pelaksanaanya masih di pesantren al Mansur.
