Diantara peran Islam terhadap pencegahan penyakit adalah:
- Pencegahan dari kesalahan medis
Peradaban Islam menyadari bahwa kemampuan dokter dan izin praktik dokter adalah hal yang penting, agar tidak ada kesalahan medis, serta pencegahan dari hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di masyarakat.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من تطبب ولم يعلم منه طب فهو ضامن (رواه ابن ماجه)
Rasulullah ﷺ bersabda: Barangsiapa mengobati sedangkan ia tidak tahu mengenai pengobatan, maka dia harus bertanggungjawab (HR. Ibnu Majah)
Pada masa Abbasiyah, Khalifah al-Muqtadir, di tahun 319 H, diselenggarakan ujian bagi seluruh dokter dan apoteker, dikarenakan ada kesalahan medis yang menyebabkan wafatnya 1 orang.
Pembangunan Rumah Sakit yang pada waktu itu disebut Bimaristan, pada letak geografis yang sesuai, dipenuhi syarat-syarat penting, seperti adanya sumber air, udara yang sehat, juga memiliki pengawas umum, yang bertanggungjawab terhadap keselamatan bangunan, kegiatan-kegiatan yang berjalan, serta pengawasan pelayanan terhadap orang-orang sakit.
Ada juga orang-orang yang bertanggungjawab terhadap kasur-kasur, baik laki-laki maupun perempuan, serta orang-orang yang bertanggungjawab terhadap kebersihan ruangan, agar penyakit dan wabah tidak tertular kepada orang lain.
Pembersihan atau Disinfeksi alat-alat medis, ada yang dipanaskan dengan api kecil ayat tidak karatan, ada juga yang dibersihkan dengan dicuci dengan air yang dicampur dengan cuka, bawang merah dan bawang putih.
Kemudian dicuci kembali dengan air, setelah bersih alat-alat tersebut disimpan di tempat yang tertutup. Adapun alat-alat yang berasal dari kayu, hanya digunakan satu kali pakai.
- Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan tertang pentingnya kesehatan diri, tempat tinggal, lingkungan dan makanan, seperti mengenai kebersihan diri.
syariat Islam telah mengajarkan cara-cara menjaga kebersihan dan taharah dengan berbagai detilnya, yang telah sesuai dengan pencegahan penyakit serta tersebarnya wabah dan penyakit menulir lainnya, di dalam sunnah ada yang disebut dengan sunnah fitrah, sebagaimana hadis Nabi Muhammad ﷺ
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الفطرة خمس الختان، والاستحداد، وقص الشارب، وتقليم الأظافير، ونتف الابط (متفق عليه)
Rasulullah ﷺ bersabda: “Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam sunnah-sunnah diatas terdapat pencegahan penyakit, sebagaimana telah diuji oleh ilmu kedokteran modern.
- Wudhu
Islam telah memerintahkan kepada kita untuk berwudhu, sebagaimana Allah SWT berfirman pada akhir ayat wudhu:
قال تعالى: ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج ولكن ليطهركم وليتم نعمته عليكم لعلكم تشكرون (المائدة: 6)
Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 6)
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa tujuan utama daripada wudhu adalah membersihkan anggota-anggota badan, serta senantiasa menjaga anggota-anggota badan tersebut dalam keadaan bersih minimal sehari semalam 5 kali, untuk menjaga kesehatan badan.
Suatu penelitian menjelaskan bahwa penyakit trakhoma atau infeksi bakteri pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan, dapat dicegah dengan senantiasa wudhu dan mandi.
Begitu pula pemeriksaan yang dilakukan menggunakan mikroskop yang dapat melihat mikroba di hidung membuktikan bahwa hidung orang-orang yang senantiasa berwudhu akan terbebas dari mikroba buruk, sedangkan orang-orang yang jarang berwudhu hidungnya menjadi sarang berbagai macam mikroba.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: حق لله على كل مسلم أن يغتسل في كل سبعة أيام يوما يغسل فيه رأسه وجسده (متفق عليه)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata: Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Menjadi kewajiban atas setiap muslim untuk mandi sekali setiap tujuh hari, dia membasuh kepala dan badannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penelitian modern membuktikan bahwa kulit merupakan tempat tinggal bakteri dan jamur, dan wudhu dapat menghilangkan kedua hal tersebut, serta mandi dapat menghilangkan 90%.
- Adab Buang Air
Rasulullah ﷺ memperhatikan adab buang air, baik buang air besar maupun buang air kecil. Kebersihan setelah melakukan buang air merupakan salah satu pencegahan penyakit dan bagian dari menjaga Kesehatan badan.
Buang air sendiri merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah agar badan kita terbebas dari penyakit, ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa kencing dan kotoran manusia menyebabkan penyebaran penyakit apabila kebersihan dari keduanya tidak dipedulikan, karena keduanya dapat membawa mikroba, kuman dan bakteri.
Orang Islam yang memperhatikan taharah (bersuci) merupakan ibadah kepada Allah, karena yakin bahwasanya hal tersebut memberikan manfaat dan menjauhkan dari mudharat atas izin Allah.
Membersihkan najis dari badan, pakaian dan tempat merupakan bagian dari pencegahan penyakit yaitu dengan tersebarnya mikroba, kuman, bakteri dan jamur yang membawa penyakit menular.
- Kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekitar
Islam sangat memperhatikan kebersihan tempat tinggal, halaman dan teras, sebagaimana hadis Nabi Muhammad ﷺ:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله طيب يحب الطيب نظيف يحب النظافة كريم يحب الكرم جواد يجب الجود فنظفوا أفنيتكم ولا تشبهوا باليهود (رواه الترمذي)
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Maha Mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu bersihkanlah rumah dan halaman kalian dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi” (HR. Tirmidzi)
Para dokter muslim mengatakan terdapat hubungan antara kebersihan tempat tinggal dan halamannya dengan pencegahan penyakit.
Ibnu Sina berkata: Tempat tinggal itu berbeda kondisinya untuk badan manusia, sesuai dengan tinggi dan rendah tanahnya, apakah di dekatnya terdapat gunung, kondisi tanahnya, ketersediaan air banyak atau tidak, di dekatnya terdapat pohon-pohon, tambang-tambang, kuburan-kuburan, bangkai dan lain-lain.
Ibnu Sina juga berkata: Diharuskan bagi orang yang memilih tempat tinggal untuk mengetahui kondisi tanah, apakah tidak sesuai dengan angin dan air.
- Pentingnya ventilasi udara rumah
Di Jazirah Arab, disarankan pintu dan jendela menghadap ke timur dan utara, agar angin timur dan utara bisa masuk ke dalam rumah.
Udara juga harus senantiasa bersih, sejumlah penyakit dapat tersebar dikarenakan udara yang tidak baik seperti influenza. Selain itu
- Pentingnya sinar matahari
Pentingnya sinar matahari untuk kita, seorang ilmuwan kedokteran muslim berkata, setiap rumah yang tidak masuk ke dalamnya matahari, maka akan terkena wabah.
- Pentingnya kebersihan air
Islam melarang kita untuk prilaku pencemaran air,
Sebagaimana hadis Nabi Muhammad ﷺ:
عن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: اتقوا الملاعن الثلاثة: البراز في الموارد وقارعة الطريق والظل (رواه أبو داود)
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah ﷺ bersabda: “Jauhilah tiga hal yang dilaknat, yaitu buang air dan kotoran di sumber/saluran air, di pinggir atau ditengah jalan dan di tempat berteduh” (HR. Abu Daud).
Pencemaran air di zaman ini lebih parah dengan dampak yang lebih luas, karena adanya pencemaran bahan-bahan industri dan kimia, begitu juga benda-benda bekas peperangan dsb.
Para ilmuwan muslim di zaman dahulu menjelaskan cara menjadikan air agar layak untuk diminum dengan dimasak atau dicampurkan dengan benda yang dapat membersihkan.
Air yang tidak bersih menyebabkan sejumlah penyakit seperti disentri, malaria dan diare.
- Pentingnya kebersihan jalan
Menurut Ibnu Sina, jalan perlu dibersihkan, sampah-sampah perlu dibuang ke tempat atau dibakar, agar tidak terdapat banyak lalat, nyamuk dan tikus yang semuanya dapat membawa penyakit menular dan penyakit tidak menular.
- Perintah agar senantiasa makan makanan yang halal dan baik serta melarang terlalu banyak makan. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
قال تعالى: وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين (الأنعام: 141)
Makan dan minumlah dan jangan berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan (QS. Al-An’am: 141)
10.Pada masa negeri-negeri Islam terdahulu. Ditunjuknya petugas keamanan (hisbah) yang diantara tugasnya mengecek protokol kesehatan di tempat-tempat umum, rumah makan, tempat pembuatan roti, tempat penyembelihan hewan ternak, dan jalan raya.
Kitab-kitab hisbah menjelaskan berbagai macam protokol kesehatan yang wajib dilakukan.
11.Diadakannya majelis ilmu dan penyuluhan kesehatan, ditulisnya berbagai buku mengenai kesehatan, dan buku-buku tersebut tersedia di perpustakaan umum dan khusus.
Pembuatan poster-poster penyuluhan kesehatan di tempat-tempat umum.
12.Pelayanan Kesehatan Primer, yang diselenggarakan oleh negara dan dapat dirasakan oleh berbagai level masyarakat, untuk penyandang disabilitas, untuk tentara, untuk narapidana, juga untuk anak-anak.
Termasuk juga pelayanan kesehatan jiwa, untuk pribadi dan masyarakat.
13.Penyuluhan bahwa ada penyakit yang menular dan yang tidak menular. Penyakit yang menular, dapat tersebar melalui mikroba, jamur, bakteri, sentuhan kulit, udara.
Istilah yang digunakan ada wabah yang terjadi dalam wilayah tertentu, epidemi yang cakupan wilayahnya lebih luas dan pandemi yang terjadi di wilayah yang sangat luas berbagai negeri seperti pandemi covid19.
Adapun Penyakit tidak menular, seperti jantung, diabetes dan kanker, yang bisa dicegah dengan menjauhi hal-hal yang dilarang serta menjaga pola makan.