Cidokom Pos – Memasuki paruh semester dalam proses pendidikan santri Pesantren Annur Darunnajah 8. Pesantren kembali mengadakan kegiatan Pengarahan sekaligus Pembekalan kegiatan Amaliyah Tadris atau Praktek Mengajar bagi Santri Akhir kelas 6 Tarbiyatul Mu’allimin Wal Mu’allimat Al-Islamiyyah. Hal tersebut disadari dengan adanya dasar-dasar mengajar dan juga nilai yang terkandung didalamnya.
“Sebaik-baik belajar adalah mengajar.” Ujar Bapak Pimpinan dalam setiap nasihatnya. Salah satu pendidikan yang diajarkan Pesantren kepada santrinya adalah bagaimana menjadi seorang Mu’allim (guru) atau pun pengajar. Alasan lain mengapa mengajar adalah sebaik-baik belajar adalah disaat seseorang ingin memberikan pengajaran atau materi, maka secara otomatis ia akan membuka dan mengulang terlebih dahulu apa saja materi yang akan disampaikan. Oleh karena sepatutnya ia harus lebih banyak belajar dan memahaminya, dan dimana itu semua tidak berhenti hanya untuk dirinya saja, tetapi juga untuk murid-muridnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari tanpa henti dimulai dari pagi hingga siang hari dilanjut pada malam harinya. Terhitung dari tanggal 18-21 Januari 2020, yang bertempat di Minihall El-Hamra. Sementara itu pemateri dalam pembekalan Praktek Mengajar adalah guru-guru yang sudah berkompenten dalam pelajaran tersebut. Berikut ini adalah daftar guru-guru pemateri Pembekalan Praktek Mengajar:
No |
Nama Pemateri |
Materi |
1 | K. H. Hadiyanto Arief, S.H, M.Bs | Pembukaan Tarbiyah Amaliyah |
2 | Ust. M. Dahlan, S.Ag & Usth. Noviatin Mahmudah, S.Pd | Materi Sifat Al – Laazimah Limudarris |
3 | Ust. M. Towil Akhrudin, S.S.I & Usth. Desi Susilawati | Syarhu Mufrodat & Bahasa Arab |
4 | Ust. Robith Huda, S.H.I & Ust. Tedi Sumaelan, S.Pd | Metode Pengajaran Bahasa Inggris |
5 | Usth. Sarah Nidaul Hasanah, S.Pd & Usth. Desi Susilawati | Metode Pengajaran Nahwu |
6 | Ust. Hilman Nur Barkah, S.H.I & Usth. Evaatul Munawaroh | Metode Pengajaran Muthola’ah |
7 | Ust. Udin Gunadi, S.Ag & Ust. Achmad Vema Rizki Ramadhany | Metode Pengajaran Khot |
8 | Ust. Kholis Wafidurahman, S.Pd & Ust. Khoirul Anam | Metode Pengajaran Tauhid |
9 | Ust. Matnur Ritonga, M.Pd & Ust. Ahmadi, S.Pd | Metode Pengajaran Imla’ |
10 | Ust. Imam Syafi’i, S. M & Ust. Kholis Wafidurrahman, S.Pd | Metode Pengajaran Mahfudzot |
11 | Usth. Evaatul Munawaroh & Usth. Heiriyah & Ust. Ach. Vema Rizki R. | Metode Pengajaran Qur’an |
12 | Ust. M. Misbah Fathoni & Usth. Irmayanti, S.Pd | Metode Pengajaran Hadist |
13 | Ust. Hilman Nur Barkah, S.H.I & Ust. M. Misbah Fathoni | Metode Pengajaran Ushul Fiqh |
14 | Ust. Udin Gunadi, S.Ag & Ust. Ahmadi, S.Pd | Metode Pengajaran Fiqh |
15 | Ust. Robith Huda, S.H.I & Ust. Imam Syafi’i, S.M | Metode Pengajaran Tarjamah |
16 | Ust. M. Towil Akhirudin, S.S.I & Ust. Khoirul Anam | Metode Pengajaran Naqd dan Evaluasi (Arab) |
17 | Ust. Tedi Sumaelan, S.Pd & Ust. M. Alvan Sabbiech Akbar | Metode Pengajaran Naqd dan Evaluasi (Inggris) |
Dua hari berselang setelah pembekalan tepatnya pada hari sabtu akan diadakan Praktek Mengajar perdana. Sekaligus menjadi tolak ukur seberapa besar santri akhir menyimak dan memahami isi pembekalan dan nasehat-nasehat yang disampaikan oleh Pimpinan. Ada sebuah penuturan dalam buku Ushulu At-tarbiyah: “Al-Mudarris Al-haqiqi Huwa al-ladzi Yatamata’ fii At-tadris.” Guru sejati ialah guru yang ketika mengajar maka menginspirasi muridnya, ketika mengajar maka menikmati dengan pembelajarannya, dan ketika mengajar maka ia mengerahkan hati dan pikirannya.