Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Mujahidin Darunnajah Cipining kembali Beraksi di ABI III 212

mujahid-dncDarunnajah (1/12). Panasnya gejolak yang dilahirkan dari ketidak adilan sebuah hukum yang diterapkan di negri ini menjadikan masyarakat bergerak memperjuangkan kebenaran. Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh seseorang yang sudah dinyatakan menjadi tersangka namun seakan tidak ada kejelasan hukum untuknya. Sedangkan dilain sisi terhadap seseorang yang belom menjadi tersangka proses hukum telah dilakukan, seakan hukum sudah tidak berlaku lagi di negri ini, hukum sudah dibeli oleh penguasa yang ingin menghancurkan negri yang kaya ini.

Seperti sebuah ungkapan “Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, melainkan karena diamnya orang-orang baik”, selama ini rakyat diam orang-orang baik diam karena mempercayakan hukum kepada pihak yang berwenang, rakyat percaya mereka yang dipilih oleh rakyat untuk menegakkan keadilan akan bertindak dengan tegas sesuai prosedur yang telah ada berdasaarkan UUD 45 sebagai dasar Negara, namun ternyata yang diharapkan oleh rakyat tentang keadilan itu nihil hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil yang tidak punya kekuasaan, dan tumpul terhadap mereka yang berkuasa, pencuri sandal jepit (yang harganya 6.000 rupiah) dihukum dan dipenjara, sedangkan mereka yang korupsi miliayaran rupiah di biarkan bahkan dilindungi oleh pihak tertentu, sungguh sakit hukum di negri ini.

Yang sedang buming saat ini adalah terjadinya penistaan agama oleh oknum penguasa di negri ini, lagi-lagi hukum tidak berani menyentuhnya bahkan berbalik hukum melindungi dengan berbagai cara, yang lebih membuat sakit hati rakyat adalah ketika mereka datang dari penjuru negri untuk mengadu kepada presiden pilihan mereka, dengan seribu alasan ia tidak mau menemui rakyat yang mengantarkannya menjadi orang ternama di negri ini.

Rakyat harus diam sampai kapan? Rakyat harus sabar sampai kapan? Kini waktunya rakyat bertindak, saatnya rakyat bergerak menegakkan yang seharusnya berlaku dinegri ini. “Orang yang bersalah harus dihukum”.

Melanjutkan Aksi Bela Islam II yang dilaksanakan bulan lalu tepatnya 4 November 2016 yang diikuti oleh jutaan ummat muslim dari penjuru negri untuk menegakkan sebuah keadilan. Kembali besok Jum’at, 2 Desember 2016 ummat muslim akan melakukan Aksi Bela Islam III dengan semboyan Aksi Super Damai 212 yang akan berlangsung di Tugu Monas Jakarta dengan ummat yang lebih banyak lagi dari sebelumnya, meski berbagai cara dilakukan oleh orang yang telah buta hatinya untuk mencegah ummat muslim datang ke Jakarta, melarang PO BUS dari berbagai daerah untuk ke Jakarta, mengadakan razia di jalan-jalan, memperbaiki jalan yang tidak rusak dan sebagainya, namun karena Allah telah memanggil berbagai jalanpun ditempuh, mereka rela untuk berjalan ratusan kilo meter untuk membela Al Qur’an, memela agama Islam, agama Allah.

Suara panggilan jihad untuk memperjuangkan agama Allah, juga sampai di Darunnajah Cipining Mujahidin dengan sigap merespon panggilan Allah tersebut, berangkatlah kafilah Darunnajah Cipining untuk mengikuti Aksi Super Damai 212. Dibawah komando ustadz Trimo yang ditunjuk sebagai panglima, puluhan dewan guru berangkat dari Cipining Kamis sore 1 Desember 2016 setelah jamaah shalat ashar. Turut dalam rombongan adalah ustadz Mustafa Zahir Pembina Pesantren yang senantiasa mengobarkan semangat jihad dewan guru dan Kepala Biro Pengasuhan Santri ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom.

Mujahidin Darunnajah Cipining akan bermalam di Darunnajah pusat dan berangkat menuju Monas bersama mujahid-mujahid dari Darunnajah Grup. Darunnajah Majulah Kemuka. Allahu Akbar!!

(Abs)

Pendaftaran Santri Baru