Alumni Pondok Pesantren Darunnajah Angkatan XXII yang juga Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Yanuardi Syukur menginisiasi terbitnya buku G20 “Pulih Bersama Bangkit Perkasa: Gagasan Optimis dari Indonesia untuk Kebangkitan Dunia Pasca Pandemi Covid-19” yang diterbitkan dwibahasa (Indonesia dan Inggris) oleh Perpusnas Press, Jakarta, November 2022.
“Setelah googling, saya tidak menemukan buku tematik-kolaboratif karya masyarakat sipil di negara host G20 yang terbit 2 bahasa sejak dari KTT G20 diadakan di Washington, DC, London, Pittsburgh, Toronto, Seoul, Cannes, San Jose del Cabo-Los Cabos, St. Petersburg, Brisbane, Serik-Antalya, Hangzhou, Hamburg, Buenos Aires, Osaka, Riyadh, dan Roma,” jelas Yanuardi. Dia berharap, agar masyarakat sipil India yang menjadi host G20 di New Delhi, tahun 2023 dapat juga membuat buku serupa.
“Waktu berakhirnya KTT G20 di Kota Roma, Italia tahun 2021 dan kepemimpinannya dilanjutkan oleh Indonesia pada tahun 2022, saya dapat ide untuk membuat sebuah buku kumpulan tulisan dari masyarakat sipil negara host G20 yang membahas berbagai tema sebagai bentuk kontribusi masyarakat untuk menyukseskan G20,” kata Yanuardi Syukur.
“Saya baca dan renungkan tema besar KTT G20 Italia, yakni people, planet, dan prosperity, dan kemudian saat menjadi pembicara di Perpusnas RI, muncul gagasan untuk menyinergikan para penulis Indonesia dengan Perpustakaan Nasional agar budaya literasi kita tambah maju, terkoneksi, dan berkembang khususnya dalam tema-tema global,” tambahnya.
Buku tersebut diberi pengantar oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dan Pemred Perpusnas Press Edi Wiyono. Buku ditulis oleh 150-an penulis dari berbagai latar belakang mulai dari guru di sekolah hingga professor di perguruan tinggi, mulai dari Aceh sampai Papua, dan berbagai etnik, agama, serta afiliasi di Indonesia.
“Buku ini ditulis secara kolaboratif sebagai bentuk pengalaman sila ketiga, Persatuan Indonesia dengan tema yang beragam mulai dari hubungan luar negeri, pariwisata dan ekonomi kreatif, pendidikan, pemberdayaan perempuan, budaya, transformasi digital, ketahanan pangan, ekosistem, kepemudaan, serta moderasi beragama,” tambah Yanuardi yang menjadi editor bersama Anisah Setyaningrum dan Sitta Rosdaniah. Buku akan diluncurkan di Perpusnas RI Jakarta, pada Senin (31/10/2022).
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Dubes Bunyan Saptomo juga turut menjadi kontributor yang membahas terkait human security. Selain itu, dari MUI juga ada tulisan dari Pengurus Lembaga Wakaf MUI dan juga Asisten Staf Khusus Wapres RI Guntur Subagja dan Muhammad Ibrahim Hamdani yang saat ini aktif sebagai Pengurus Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI.
Buku G20 ini telah dihadiahkan oleh Yanuardi Syukur kepada Dubes Australia H.E. Penny Williams PSM saat menyampaikan remarks “Resepsi 20 tahun Perayaan Australia-Indonesia Muslim Exchange Program” di Rumah Dubes Australia di Jakarta (24/10/2022).
Buku tersebut juga dihadiahkan kepada Asisten Staf Khusus Wapres RI yang juga Pengurus MUI, yakni Wasekjen MUI Asrori S. Karni, Bendahara Umum MUI Misbahul Ulum dan Pengurus Lembaga Wakaf MUI Guntur Subagja di Sekretariat Wakil Presiden RI, Jl. Kebon Sirih, Jakarta.
Di MUI, Yanuardi Syukur juga aktif menulis buku “Diplomasi Wasathiyyatul Islam MUI” karya Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI. Buku yang dikerjakan sejak 2021 tersebut di bawah pengarah KH. Miftachul Akhyar, KH. Marsudi Syuhud, Dr. Amirsyah Tambunan; penanggungjawab Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, Habib Ali Hasan Al Bahr, sedangkan reviewer Dr. Bambang Susanto, Hendro Wibowo, KH. Anizar Masyhadi, Ihsan Nahromi, H. Inayatullah Hasyim, dan editor Dr. Amirah Nahrawi dan Dr. Andy Hadiyanto.
Buku diplomasi tersebut ditulis oleh Dubes Bunyan Saptomo, Dubes Yuli Mumpuni dan Yanuardi Syukur. Buku telah mendapatkan sertifikat tashih dari Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI pada 31 Agustus 2022 yang ditandatangani oleh Ketua LPBKI MUI Prof. Endang Soetari, Sekretaris Ahmad Haromaini, M.Ag dan mengetahui Waketum MUI Dr. KH. Marsudi Syuhud dan Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan.
Adapun konten buku G20 juga telah didiseminasikan pada International Conference on Indonesia and Global Affairs (ICIGA) Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia secara hybrid di Gedung ITS Tower, Executive Room Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Paramadina, serta DPRD DKI Jakarta. Konferensi tersebut bermitra dengan Perpusnas Press, CSPS SKSG UI, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Negeri Rempah Foundation, Antara, Detik Indonesia, Info Kerukunan, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Universitas Khairun, Universitas Paramadina, Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan (YPTD), Forum Lingkar Pena (FLP) dan Universitas Indonesia Maju.
“Atas terbitnya buku G20 ini, kami berharap dapat memberikan makna pada literasi kita di Indonesia dalam tema-tema global, serta mengharumkan nama Indonesia dalam global leadership dan sebagai rahmat bagi semua bangsa, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat sipil negara lain untuk membuat karya serupa atau yang lebih daripada yang ada sekarang,” tutup Yanuardi yang juga menginisiasi buku KH. Mahrus Amin: Seribu Pesantren Sejuta Santri dan Asosiasi Penulis Darunnajah tersebut.