Maulid Nabi Muhammad SAW

blank

blank

TIGA PERILAKU SANG NABI

Pada peringatan maulid Nabi Muhammad 2023 kali ini, pondok pesantren An-Nur Darunnajah 8 Cidokom melaksanakannya cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Bila tahun sebelumnya diadakan di pagi hari jam 7.30. Kali ini diadakan lebih pagi, yaitu jam 5.30. Jadi ba’da subuh para santri sudah bergerak ke lokasi acara. Dan bila tahun sebelumnya diadakan di aula Dasawarsa. Tahun ini diadakan di halaman gedung baru Universitas Darunnajah Inn. Gedung 4 lantai yang peruntukannya tidak hanya untuk penginapan. Namun juga untuk ruang kelas, perkuliahan dan aktivitas kepesantrenan lainnya.

Adapun penceramah pada maulid Nabi Muhammad kali ini adalah ustaz Muhamad Towil Akhirudin. Yang mana beliau menyampaikan ceramahnya, selepas selesainya pembacaan maulid simtudurar oleh guru dan santri. Beberapa poin dari ceramahnya tentang Nabi Muhammad yang bisa dijadikan pedoman hidup.

Hendaknya kita sebagai santri, sebagai umat Islam, bersyukur kepada Allah. Karena Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita dengan dihadirkan Nabi mulia Nabi Muhammad. Bahkan kehadirannya tidak hanya untuk kita, namun juga untuk alam semesta.

.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.

(Al-Anbiyā’ [21]:107)

Selanjutnya, baginda Rasulullah memiliki tiga perilaku dari sekian banyak perilaku yang bisa dijadikan teladan. Terutama bagi civitas pesantren. Dalam kaitannya dengan pendidikan dan pengasuhan santri.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.

(At-Taubah [9]:128)

Perilaku pertama adalah berat terasa oleh baginda Rasulullah penderitaan yang umat alami. Nabi merasa tidak senang jika umatnya mengalami hal yang tidak diinginkan. Seperti dijajah, ditindas atau dizalimi. Nabi juga tidak senang bila umatnya menderita di akhirat nanti. Seperti ditimpa azab dan sebagainya.

Maka sebagai santri, terlebih para pengurus pesantren, dari pimpinan pesantren hingga pengurus asrama, harus memiliki perilaku sebagaimana perilaku Nabi. Turut merasakan penderitaan santri. Tidak senang bila ada santri yang dirundung. Tidak diperlakukan baik oleh siapapun. Karena hal itu akan berdampak santri tidak betah. Tidak merasa nyaman dalam menuntut ilmu. Bahkan khawatir akan ada pandangan negatif atas pesantren, dan Islam pada umumnya.

Perilaku kedua adalah Nabi sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi umatnya. Nabi besar berharap umatnya selalu mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah. Bertambah kuat iman umat. Bertambah baik keadaan umat.

Untuk itu, para pengurus pesantren atas santri-santri juga menginginkan hal yang sama. Santri mendapatkan taufik dan hidayah Allah melalui proses mempelajari ilmu-Nya. Bertambah pengetahuan santri. Bertambah kebaikan. Bertambah pengamalan dan pengalaman. Agar santri selamat di dunia. Selamat pula di akhirat.

Yang ketiga adalah Nabi berperilaku santun dan sayang atas umatnya. Betapa Rasulullah halus dan baik. Baik budi dan bahasa. Baik tingkah laku kepada kasihan kepada siapapun. Apalagi kepada umatnya. Penuh rasa kasihan dan menyayangi sesamanya.

Begitupun guru-guru dan santri-santri. Santun dan rasa sayang kepada sesama. Guru santun dan sayang kepada santri-santri. Santri-santri pun berperilaku yang sama kepada guru-gurunya. Bahkan sesama santri juga santun dan sayang. Juga kepada siapapun yang berada di pesantren dan sekitarnya.

Maka jika ketiga perilaku Nabi ini dapat diamalkan oleh guru dan santri, niscaya keberkahan Allah senantiasa bertambah dan terus bertambah. Menjadi rahmat Allah atas makhluk-makhluk Allah. Sebagaimana teladan kita semua, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Oleh: Ustadz. M. Towil Akhirudin,S.Si,M.Pd

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah