Apa Itu Pramuka?
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka asalnya diambil oleh Sultan Hamengkubuwono 9 dari kata “Poromuko” yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Sang Pendiri
Pendiri Pramuka di dunia adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang biasa kita kenal Baden-Powell, Ia adalah letnan satu umum di tentara,penulis serta pendiri Gerakan Pramuka. Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan Hussars ke-13 di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin Pasukan Dragoon ke-5. Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan raja Zulu Dinizulu pada awal 1880an di provinsi Natal, Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.
Tidak hanya di dunia, di Indonesia sendiri juga mempunyai bapak Pramuka yaitu Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Sejak usia muda Hamengkubuwana IX telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan. Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwana IX memiliki peran penting di dalamnya. Presiden RI saat itu, Sukarno, berulang kali berkonsultasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.
Kepramukaan di Darunnajah
Pramuka adalah salah satu ekstrakulikuler di Darunnajah yang banyak di segani oleh para satriwan maupun santriwati. Tidak hanya belajar didalam kelas dipondok pesantren juga menyediakan bidang pramuka yaitu salah satu dari kegiatan belajar diluar kelas.
Di dalam bidangnya satri dapat meningkatkan daya kreativitas,kecekatan,kecerdasan, dll, seperti menghafal morse, smapore, dan sandi-sandi, bagaimana cara mengikat tongkat(pioneering) dengan baik, juga belajar bagaimana cara menolong orang sakit.
Kegiatan Kepramukaan Di Darunnajah
Di Darunnajah kepramukaan tidak hanya dilakukan seminggu sekali tetapi, banyak hal lagi, seperti perlombaan yaitu PERSADA (Perkemahan Santri Darunnajah). Ini adalah lomba yang disertai dari darunnajah pusat sampai cabang yang di selenggarakan setahun sekali, atau pun ada juga perkemahan yaitu PERKAJUM (Perkemahan Kamis Jum’at) yang melibatkan para santri untuk berkemah dan mengikuti kegiatn-kegiatan yang di siap kan oleh pantia.