Malam yang penuh semangat dan inspirasi berlangsung di Aula Fathammubina Pondok Pesantren Darunnajah 3 Al-Manshur pada Minggu, 29 Desember 2024. Acara bertajuk Miss Language yang dimulai pukul 20.30 WIB ini sukses menarik perhatian para santri, pengajar, dan tamu undangan dengan rangkaian kegiatan yang memadukan pembelajaran bahasa dan eksplorasi budaya.
Kegiatan Miss Language tahun ini mengambil tema “Bahasa sebagai Kunci Persatuan Umat”, mencerminkan pentingnya bahasa sebagai alat untuk menjembatani perbedaan budaya dan memperkuat persatuan. Lebih dari 300 peserta hadir untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam acara ini, yang menjadi salah satu kegiatan unggulan di penghujung tahun.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh MC, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an sebagai pembuka keberkahan. Dalam sambutan pembukaan, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah 3 Al-Manshur, Ustaz Nur Ali Saputra, S.Th.I. menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar bahasa tetapi juga memperkuat ukhuwah Islamiyah.
“Bahasa adalah salah satu anugerah Allah yang harus kita manfaatkan untuk menyebarkan kebaikan dan menyatukan umat. Melalui Miss Language, kita belajar bahwa memahami bahasa lain juga berarti memahami saudara kita di berbagai belahan dunia,” ujarnya.
Sesi utama kegiatan meliputi beberapa kompetisi dan presentasi menarik. Salah satu yang paling dinantikan adalah Language Mastery Contest, di mana peserta menunjukkan kemampuan mereka dalam bahasa Inggris, Arab, dan bahasa asing lainnya. Para santri menampilkan kemampuan berbicara, membaca, dan menulis yang telah mereka pelajari selama ini.
Acara Miss Language ditutup pada pukul 23.00 WIB dengan penyerahan penghargaan kepada para peserta terbaik.
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan doa bersama dan foto bersama seluruh peserta serta panitia. Kebersamaan yang tercipta dalam kegiatan ini mencerminkan semangat ukhuwah dan kolaborasi yang ingin ditanamkan oleh Pondok Pesantren Darunnajah 3 Al-Manshur kepada seluruh santrinya.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan Miss Language dapat terus menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya mengasah kemampuan bahasa santri tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang keberagaman dunia.