Melihat betapa khidmat dan seriusnya acara pembekalan Ujian Praktek Mengajar, tentunya tim WARDAN (Warta Darunnajah) ingin tahu dan penasaran bagaimana perasaan dan kesiapan para peserta. Untuk itulah Tim WARDAN berusaha mendatangi salah satu atau dua orang peserta untuk dimintai waktunya dan diwawancarai. Di sela-sela pelatihan penulisan I’dad (Rencana Pelaksanaan Pengajaran) pada hari ke-4, Selasa 22 Januari 2013 di Aula kampus 3, tim WARDAN mendatangi santri yang bernama Ahmad Naufal dari Jakarta dan Alfi Nimatin dari Tegal.
Nama : Ahmad Naufal
Alamat: Jakarta
Kelas : 6 A TMI
Bagaimana Perasaan Akhi dalam menghadapi Ujian Praktek Mengajar ini?
Perasaan ana Degdegan tidak menentu, rasanya pengen cepat selesai dan lulus dengan mendapat nilai yang memuaskan. Hehe
Bagainama dengan Persiapan yang sudah dilakukan?
Persiapan-persiapan ana untuk saat ini, ana sudah mulai membiasakan diri dengan memperbanyak menggunakan bahasa Arab didalam komunikasi denga teman-teman, menulis dengan bahasa Arab dan lain-lain. Terutama juga latihan membuat Idad dalam bahasa Arab.
Sebelumnya apakah sudah ada Pengalaman Mengajar?
Alhamdulillah, inilah enaknya belajar di Pesantren Darunnajah, pengalaman mengajar sudah ada yaki di Madrasah Diniyah selama kurang lebih satu tahun. Kalau seandainya ana tidak pernah mengajar walaupun pesertanya usia SD, pasti lebih gerogi lagi.
Apakah ada Kendala didalam menjalani Ujian Praktek mengajar ini? Apalagi untuk saat ini penulisan I’dad diwajibkan dalam bahasa Arab atau inggris
Kendala dan kesulitan Insya Alla tidak ada, karena ana ambil Bahasa Arab yang kebetulan bagi ana sudah tidak teralalu sulit. Jadi Alhamdulillah tidak ada kesulitan.
Kalau boleh tau, apa Cita-citamu akhi?
Kalau cita-cita, ana ingin menjadi guru dan penerjemah bahasa Arab.
Demikian hadil wawancara dari salah satu peserta santri putra, Ahmad Naufal. Lalu bagaimana dengan peserta putrinya? Yuk kita tengok!
Nama : Alfi Ni’matin
Asal : Tegal, Jawa Tengah
Kelas : 6 B TMI
Bagaimana Perasaan Ukhti di dalam menghadapi Ujian Praktek Mengajar ini?
Perasaan ana campur aduk kayak es campur, hehe. Rasannya degdegan, kaget dan dan agak gerogi juga.
Bagainama dengan Persiapan yang sudah dilakukan?
Karena ini sangat penting bagi ana, ana bersama teman-teman di asrama sudah sering melakukan latihan mengajar didepan teman-teman di kelas. Diantaranya latihan memperkenalkan diri (taaruf), latihan bagaimana ketika masuk kelas hingga percakapannya. Semuanya sudah dengan bahasa Arab.
Sebelumnya apakah sudah ada Pengalaman Mengajar?
Alhamdulillah, sejak kelas 5 TMI, ana sudah pernah mengajar di dua lembaga yakni TPQ Darunnajah dan MDT Darunnajah. Insya Allah pengalama-pengalaman yang sudah ana alami tersebut menjadi pelajaran penting juga buat ana. Dan memang bagi kita sejak kelas 5 TMI Darunnajah, sudah diwajibkan untuk memiliki anak didik usia SD.
Lalu ngomong-nomong cita-citanya apa ya?
Cita-cita ana kepengen jadi guru yang hafal Al-Quran. Untuk itu ana bertekad untuk meneruskan hafalanku yang Insya Allah hampir selesai.
Demikianlah hasil wawancara kami dengan para peserta Ujian Praktek Mengajar, semoga mereka menjadi guru yang baik, guru yang profesiona, guru yang bertanggungjawab terhadap binaannya, yang lebih penting adalah menjadi guru yang bertaqwa kepada Allah swt, Amien. [WARDAN/@abuadara]