Enggan Tinggalkan Tempat Acara, Tamu Undangan Penasaran Saksikan Santri Darunnajah Suguhkan Konfigurasi Tari Nusantara

Masih dalam rangkaian kegiatan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (PORSEKA) ke 42, ada hal yang menarik saat penutupan acara tahunan ini yang dilaksanakan pada hari Senin, 6 Agustus 2018. Dimana para undangan begitu antusias mengikuti tahap demi tahap rentetan acara yang dipandu oleh pembawa acara.

Plang nama konsulat berjejer rapi di depan para santri yang sedang berbaris, konsulat Sumatera, konsulat DKI Jakarta, Konsulat Tangerang, Konsulat Bekasi, Konsulat Parahyangan dan terlihat juga sebuah plang betuliskan konsulat luar negeri. Itulah sebagian asal daerah santri yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren Darunnajah.

Salah satu mata acara yang ditunggu-tunggu para hadirin adalah penampilan atraksi santri, dimana para santri menampilkan berabagai macam suguhan menarik. Diantara suguhan atraksi tersebut antara lain penampilan marching band, tari kolosal putri, tapak suci putri, penampilan regu pramuka, dan penampilan santri putra dalam konfigurasi tari nusantara.

Konfigurasi tari nusantara dibawakan oleh puluhan santri putra yang menyuguhkan tiga tarian tradisional yaitu tari ondel-ondel, tari topeng ireng, dan reog ponorogo. Kostum yang unik dan penampian yang menarik membuat para penonton menyaksikan pertunjukan sampai selesai dan riuh tepuk tangan menandakan para penonton puas dengan perfoma yang ditampilkan.

Penampilan Tari Ondel-ondel yang dibawakan oleh Santri Darunnajah Jakareta

Saat tari konfigurasi ditampilkan, pembawa acara menjelaksan dengan singkat asal daerah kesenian tersebut dan makna yang terkandung di dalamnya. Seperti tari ondel-ondel yang berasal dari tanah Betawi yang dalam penampilanya diiringi musik khas betawi seperti tanjidor, ningnong, rebana, dan ketimpring.

Penampilan santri Darunnajah saat membawakan Tari Topeng Ireng

Tari topeng ireng berasal dari daerah Magelang Jawa Tengah, salah satu tarian tradisional dari Borobudur yang pada awalnya berkembang di lereng Gunung Merbabu. Nama topeng ireng berasal daari kata “Toto Lempeng Irama Kenceng”. Toto artinya menata, lempeng artinya lurus, dan irama artinya adalah nada. Dan pada perkembangannya juga menjadi salah satu sarana untuk menyebarkan agama Islam.

Tari topeng juga dikenal dengan nama “Dayakan” sebab busana atau kostum yang dipakai oleh para penari seperti pakaian adat dari suku Dayak di Pulau Kalimantan, sebuah mahkota bertahtakan bulu-bulu burung menjadi penghiasnya yang terlihat begitu cantic.

Santri Darunnajah Jakarta saat menampilkan kesenian khas Ponorogo yaitu Reog

Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik. Topeng berbentuk kepala singa “singa barong” menjadi simbol pertunjukan ini. Santri Darunnajah dapat menapilkan kesenian Reog Ponorogo ini dengan apik sehingga menghibur para hadirin.

Semoga tahun depan penampilan dalam kegiatan porseka ini lebih beragam dan lebih banyak kesenian daerah yang ditampilkan sebagai bentuk kepedulian Darunnajah dalam melestarikan kesenian dan budaya daerah yang menjadi kekeyaaan bangsa Indonesia, tutur salah seorang ustadz setelah melihat keseluruhan penampilan santri./awaludin ahmad

Pendaftaran Santri Baru