Rabu, 17 Agustus 2016 lalu seluruh santri beserta Dewan guru memperingati upacara kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-71.
Upacara berlangsung dilapangan kampus 3 mulai pukul 07.30 sampai pukul 09.30 WIB. Dihadiri juga oleh seluruh santri, dewan guru, pembina pesantren dan pengawas pesantren.
Semangat yang berkobar dari seluruh peserta upacara meningkatkan semangat pengibar bendera untuk mengibarkan sang bendera merah putih dengan bangga.
Semua serentak mengangkat tangan (hormat) saat sang merah putih dikibarkan, diiringi lagu indonesia raya.
Antusias dari seluruh peserta upacara dan cuaca yang mendukung menambah suasana upacara menjadi khidmat dan berjalan lancar.
Bergetar jiwa raga saat dibacakannya UUD 1945 oleh saudara M. Arifuddin santri kelas 5 TMI, hal yang dapat dipetik dari UUD 1945 adalah bagaimana kita mempertahankan kemerdekaan bangsa negara RI dari penjajah.
Do’a pun dibacakan oleh saudara Lalu Hayi Muhammad santri kelas 2 TMI yang berharapkan permohonan perlindungan dari Allah SWT dan kesyukuran atas nikmat yang diberikanNYA.
Upacara 17 Agustus 1945 diadakan guna mengenang jasa para pahlawan terdahulu yang telah berjuang hidup dan mati untuk negara RI.
Dengan demikian hal itu dapat dijadikan contoh dan panutan untuk melakukan hal yang lebih baik lagi demi bangsa ini.
Adapun pesan yang disampaikan oleh Ust Ahmad Dimyati, S.Pd.I selaku pembina upacara adalah “Bagaimana meningkatkan kualitas rasa iman kita sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain serta meningkatkan rasa patriotisme terhadap negara ini”.
Begitupun amanat yang disampaikan oleh Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I selaku Biro Pengasuhan Santri salah satunya adalah “Hubbul Ma’had” (cinta pada pesantren) dimana terjadinya satu kesatuan antara jiwa nasionalisme dan jiwa pesantren.
Syathir
