Alhamdulillah telah terlaksana musyawarah kerja asrama, kegiatan ini berlangsung usai shalat isya’ berjama’ah dikamar dan berakhir jam 10 malam, dengan pengesahan program kerja yang ditutup dengan diketoknya palu oleh pimpinan sidang. Musyawarah kerja ini merupakan salah satu agenda wajib pesantren yang diikuti oleh santri dan juga pembimbing dari dewan guru, dibawah bimbingan bagian pengasuhan santri.
Adapun susunan kegiatan sebagai berikut:
- Sidang pleno, sidang ini merupakan sidang yang membahas secara umum dan luas ten6tang oraganisasi atau program kerja yang dibacakan didepan hadirin sidang, ketika pembacaan program kerja ditunjuk beberapa orang yang bertanggung jawab terhadap bagiannya, seperti sekretaris, bendahara, keamanan, dan sebagainya.
- Sidang komisi, sidang ini adalah wadah bagi para anggota komisi sidang untuk merembukkan atau bermusyawarah tentang program kerja yang akan dilaksakannya setelah musywarah ini berakhir, maka disidang ini juga membutuhkan waktu yang agak lama, karena apa yang dibuat haruslah sesuai dengan alam pendidikan pesantren.
- Sidang paripurna, sidang ini adalah sidang pengesahan dari setiap musyawarah yang dilakukan saat sidang komisi, dan sidang ini juga merupakan penutup dari semua rentetan sidang musyawarah kerja.
Ketiga sidang diatas adalah sidang yang diterapkan oleh pesantren dalam setiap kegiatan musyawarahnya, baik organisasi asrama, kamar dan bahkan organisasi pesantren (OSANDN). Oleh sebab itu, pengurus asrama dan juga anggota asrama harus benar-benar bijaksana dalam menentukandan memutuskan program kerja yang teapat dan dibutuhkan oleh pesantren. Selain dari itu santri juga diajarkan bagaimana berorganisasi yang baik dan benar.
Sementara itu adanya musyawarah kerja ini yaitu agar dapat membantu dalam menjalankan visi dan misi pengurus asrama, sehingga apa yang dikerjakannya mencapai tujuan yang sesuai dengan yang dicita-citakan, terlebih penting juga adalah agar santri dan begitupun pengurus asrama mengetahui peran dan apa yang harus ia jalankan, barulah setelah itu lahirlah rasa ukhuwah islamiyyah diantara pengurus dan anggota. “Jangan lagi kita memikirkan masalah, tetapi pikirkanlah solusi.” Ujar Pimpinan pesantren. Maksud dari apa yang dikatakannya adalah santri atau pun para ustadz harus dapat memecahkan masalah dengan menciptakan solusi-solusi, tidak melulu membicarakan masalah dan terjebak didalamnya, karena sejatinya permasalahan adalah tangga dalam menuju kesuksesan hidup.