Ahad, 14 Rajab 1444 H/ 5 Februari 2023 M, 98 santriwan dan 136 santriwati kelas 6 TMI Darunnajah 2 Cipining Bogor, memulai rangkaian pendalaman literatur Islam dalam agenda Fathu Kutub Turats al Islamiy.
Sesi pembukaan dan pembekalan peserta dilaksanakan secara terpisah. Santriwan berlokasi di aula kampus tiga. Santriwati berlokasi di mini aula (mina) yang sering disebut dengan aula tahfidz (karena awalnya, bangunan di bawahnya digunakan untuk asrama Tahfidz Al Qur’an-red), di kampus satu.
Hadir menyampaikan sambutan dan arahan di kampus 1, antara lain, Direktur TMI, Ustadz Katena Putu Gandhi, S.Pd.I., Penjamin Mutu Pendidikan, Ustadz Musthofa Kamal, M.Ag., dan Kepala Madrasah Aliyah Darunnajah, Ustadz Imam Ghozali, S.Pd.I.
Adapun di kampus 3, tampak hadir menyampaikan sambutan dan arahan, antara lain, Pembina Pesantren, Ustadz Nasihun Sugik, S.E., M.M., Penjamin Mutu Pendidikan, Ustadz Ahmad Rosikhin Wasyraf, M.M.Pd. Hadir juga Pengawas Pesantren, Ustadz Atijan Yani, S.Pd.I., sekaligus memimpin do’a menyempurnakan rangkaian sesi pembukaan.
Dalam pantauan reporter Wardan (Warta Darunnajah), Ustadz Nasihun tampil dengan full fighting spirit memotivasi para santri kelas Nihai (akhir) ini. “Dulu, para calon santri dan wali santri, seringkali menanyakan ketika mendaftar, apakah di pesantren ini ada pengajian Kitab Kuning?, Nah, inilah salah-satu jawabannya bahwa di pesantren kita ada pengajaran kitab-kitab tersebut, meskipun memang warna kertas kitabnya tidak selalu kuning!” ungkapnya di awal sambutan.
Alumni TMI Darunnajah 2 Cipining angkatan 7/2000, dengan begitu antusias menjelaskan kepada para peserta Fathul Kutub, urgensi keilmuan yang luas harus berbanding lurus dengan tehnik dakwah yang produktif. “Zaman dulu, para wali songo berdakwah mendekati orang-orang miskin dengan program kemakmuran, masyarakat mengalami kekeringan lalu didoakan oleh para wali kemudian turun hujan. Timbul wabah penyakit, para wali bermunajat akhirnya wabah hilang. Artinya, para wali berdakwah sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat. Sayangnya, kini banyak para ustadz (dai, muballigh), justru dakwaknya mengkafirkan orang yang sudah sholat. Maka, jangan sampai ada santri atau alumni Darunnajah Cipining yang merasa paling benar sendiri dan selainnya salah semua, ya!” tuturnya full ghirah.
Ustadz Nasihun yang belum lama ini, baru saja mengikuti Daurah di Universitas Islam Madinah, juga menyampaikan kisah Ahlu Shufah. Ia berharap agar para santri menjalani kegiatan peningkatan ilmiah dan literasi ini dengan baik dan semangat tinggi.
Seusai sesi pembukaan, segera dilanjutkan dengan pembekalan, antara lain, untuk santriwan: Pengenalan Kitab-Kitab Tafsir oleh Ustadz Ahmad Abdullah Khuseini, M.Ag. (alumni S2 UNIDA Gontor), Pengenalan Kitab-Kitab Fiqih oleh Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, M.Pd. (alumni S2 UIKA Bogor), Pengenalan Kitab-Kitab Hadits oleh Ustadz Muhammad Fariz Khairul Fajri, Lc. (alumni S1 Universitas Islam Madinah, sedang proses S2 di UIN Jakarta), dan Petunjuk Teknis Penulisan Makalah oleh Ustadz Musthofa Kamal, M.Ag. (alumni S2 UIN Bandung).
Adapun nara sumber untuk santriwati, antara lain: Pengenalan Kitab-Kitab Hadits oleh Ustadzah Upi Nurjannah, Lc. (alumni S1 Al Azhar Mesir), Pengenalan Kitab-Kitab Fiqih oleh Ustadzah Kuniarti, S.Pd.I (alumni S1 ISID Gontor), dan Petunjuk Teknis Penulisan Makalah oleh Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom. Disamping dikenalkan dengan kitab-kitab tersebut secara fisik, para santri juga dilatih mengoperasikan aplikasi Maktabah Syamilah yang memuat ribuan kutub turast.
Pada sore harinya, para peserta yang sudah dibagi ke beberapa kelompok langsung mengadakan pertemuan dan bimbingan bersama para pembimbing (musyrif/musyrifah) masing-masing.
Agenda Fathul Kutub untuk penulisan makalah ini, akan berlangsung pada 5-9 Februari 2023. Panitia pelaksana bersama jajaran Departemen TMI mengondisikan sedemikian rupa, agar proses pembekalan, pencarian bahan tulisan, pengetikan, bimbingan hingga presentasi bisa berjalan standar.
Setelah penyusunan makalah selesai dengan adanya bimbingan intens dari para pembimbing, akan dilanjutkan presentasi power point (ppt) antar kelompok. Dua kelompok terbaik putra dan dua kelompok terbaik putri, diagendakan akan ditampilkan untuk presentasi di depan seluruh santri kelas 1-6 TMI di asrama masing-masing. Diharapkan para santri sejak dini sudah akrab dengan program Fathu Kutun Turats Islamiy. Semoga. (Wardan/Mr. MiM).