Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Allah swt Maha Adil

allah image

Dikisahkan, ada seseorang yang bertanya kepada seorang kyai.

Penanya : wahai kyai apakah orang kafir yang dalam hidupnya selalu berbuat baik akan masuk surga?

Kyai : tidak !

Penanya : kenapa tidak masuk surga, kyai. Semasa hidupnya dia selalu membantu orang lain.

Kyai : karena dia bukan seorang muslim.

Penanya : tapi dia orang yang sangat baik, kyai. Banyak masjid yang dia bangun untuk beribadah umat muslim, pada bulan puasa pun dia memberi makan orang yang berpuasa untuk berbuka. Jahat sekali Tuhan kalo orang sebaik dia tidak dimasukan kedalam surga.

Kyai : tuhan tidak jahat, tapi maha adil.

Penanya : orang baik tidak dimasukan surga masa dibilang adil, adil bagaimana kyai?

Kyai : bila ada orang yang menyusup ke dalam perkuliahan tanda melakukan pendaftaran dan mengeluarkan biaya setiap bulannya, apakah ketika diwisuda dia berhak mendapatkan gelar sarjana?

Penanya : tentu saja tidak.

Kyai : mengapa bisa begitu padahal orang itu kuliah ditempat tersebut banyak orang yang mengenalnya bahkan dia jenius di almamaternya?

Penanya : karena dia tidak terdaftar sebagai mahasiswa ditempat itu, maka dia tidak berhak untuk menyandang sebagai sarjana.

Kyai : begitu juga dengan orang kafir tersebut, meskipun dia baik selama hidupnya didunia karena tidak terdaftar sebagai penghuni surga, dia tidak akan masuk surga karena kunci surga adalah syahadat. Semua perbuatan baik yang dia lakukan selama di dunia hanyalah sebuah kesia-siaan belaka. Allah swt berfirman, “Katakanlah: ‘maukah kami kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan ini sedangkan mereka menyangka berbuat sebaik-baiknya” (QS Al Kahfi: 103-104)

Lantas apakah kita sebagai seorang muslim harus berbangga hati? Tidak, namun kita harus syukuri Allah berikan karunia Nya kepada kita sehingga kita dikenalkan oleh Islam dan Alhamdulillah sekarang kita bisa berada di Pesantren tempat yang dimuliakan oleh Allah swt, karena tempat ini di jadikan sebagai pusat menuntut ilmu Allah swt. Semoga apa yang kita lakukan di tempat yang mulia ini senantiasa berada dalam petunjuk dan ridhanya Allah swt aamiin.

Disampaiakan oleh Ustadz Giyanto Al Hafidz, dalam kesempatan Ta’lim ba’da shalat shubuh, Kamis 19 Mei 2016 di Masjid Jami’ Darunnajah 2 Cipining

(Abs)

Pendaftaran Santri Baru