A. Akhlak terhadap orang tua
Orang tua adalah penyebab perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kitapun tidak akan pernah ada. Orang tua adalah orangorang yang bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya.
1. Kewajiban kepada ibu
2. Berbuat baik kepada ibu dan ayah, walaupun keduanya lalim
3. Berkata halus dan mulia kepada ibu dan ayah
4. Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia
Adapun cara menghadapi perintah kedua orang tua yang bertentanga dengan ajaran islam:
- Jika suatu saat kamu disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada keduanya bahwasanya allah melihat kita.
- Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal dan ngotot, sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
- Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan kekurangan. Jangan posisikan kedua orang tua seperti nabi yang tak pernah berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang tua bertentangan dari hati nurani atau nilai-nilai yang kamu yakini kebenarannya.
B. Akhlak murid terhadap guru
Guru merupakan orang yang bejasa terhadap sang murid.dengan kata lain guru merupakan orang yang mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada murid diluar bimbingan orang tua dirumah,sehingga akhlakul karima terhadap guru perlu di rerapkan sebagaimana akhlak kita terhadap orang tua.
Adapun kode etik terhadap guru meliputi :
Ibn jama’ah menyusun kode etik yaitu:
- Murid harus mengikuti guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang. Ia tidak mengikuti guru yang tinggi ilmunya tetapi tidak saleh, tidak waras, atau tercela akhlaknya.
- Murid harus mengikuti dan mematuhi guru.
- Murid harus mengingat hak guru atas dirinya sepanjang hayat dan setelah wafat.
- Murid bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut memohon ampun dan bertaubat untuk guru.
- Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru.
- Murid tidak mendatangi guru tanpa izin lebih dahulu, baik guru sedang sendiri maupun bersama orang lain.
- Harus duduk sopan didepan guru. Missalnya, duduk bersila dengan tawadu’, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, atentif terhadap perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan.
- Bekomunikasi dengan guru secara santun dan lemah- lembut.
- Jika guru mengungkapkan satu soal, atau kisah atau sepenggal sair yang sudah dihafal murid, ia harus tetap mendengarkan dengan antusias, seolah-olah belum pernah mendengar.
- Murid tidak boleh menjawab pertanyaan guru meskipun mengetahui, kecuali guru memberi isyaratia memberi jawaban.
- Murid harus mengamalkan tayamun (mengutamakan yang kanan).