Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Adakalanya ‘Cuek’ Itu Juga Berguna!

Ada Kalanya ‘Cuek’ Itu Juga Berguna!.

Setiap orang pasti memiliki permasalahan dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Hanya saja yang berbeda adalah jenis, kadar, frekuensi dan cara menghadapinya.

Problematika itu bisa terkait dengan diri-sendiri, keluarga, tetangga, sahabat, kawan, partner kerja, mitra usaha, bahkan terkadang juga dengan orang yang belum dikenal sebelumnya.

Sebagian orang bahkan menghadapi permasalahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, baik pada level rt, rw, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan negara atau dunia.

Penulis pernah membaca tulisan salah seorang tokoh agamawan nasional, Buya Syafi’i Ma’arif (mantan ketua umum persyarikatan Muhammadiyah). Kurang lebih beliau menyatakan : “Sekiranya putus asa itu tidak dilarang dalam ajaran Islam, saya sudah pasti akan putus asa menyaksikan problematika bangsa Indonesia yang tidak ada hentinya!”.

Artinya memang akan terus ada permasalahan sepanjang perjalanan kehidupan. Baik kehidupan pribadi maupun sosial.

Bisa jadi fakta itulah yang mengilhami seorang penyair mengungkapkan sebuah fikrah dalam bait indah syairnya. Antara lain Imam Syafi’i menjelaskan :
ولست بهياب لمن لا يهابني
ولست أرى للمرء من لا يرالي
Dan aku tidak takut kepada orang yang tidak takut kepadaku,
Dan aku tidak akan melihat orang yang tidak mau melihatku.

Dalam ungkapan Betawi, kata-kata diatas bisa dimaknai : Ente Jual, Ane Beli!.

Bahkan ada juga sastrawan lain yang memilih diksi dengan kata larangan ‘jangan’ :
ولا تقف زلات العباد تعدها،
فلست على هذا الورى بمسيطر.
Dan janganlah anda pedulikan kesalahan -kesalahan seluruh manusia, karena memang anda bukanlah penguasa mereka! (Terjemahan bebas).

Jadi, terkadang kita perlu ‘cuek’ dalam menyikapi aneka permasalahan yang datang silih berganti, sehingga tidak sampai mematikan hati dan tetap survive dalam perjuangan ini. Semoga!.

Bogor, 4 Muharram 1438 H / 5 Oktober 2016 M. (mr. mim).

Pendaftaran Santri Baru